10 Kota Paling Kaya di Sumatera, Medan dan Batam Dinobatkan sebagai Penggerak Ekonomi Regional

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kota-Kota Terkaya di Sumatera Berdasarkan PDRB

Sumatera tidak hanya dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam, tetapi juga memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Wilayah ini menjadi penyumbang terbesar kedua bagi perekonomian Indonesia setelah Jawa. Dari total 33 kota di Sumatera, beberapa di antaranya masuk ke dalam daftar lima besar kota terkaya di Indonesia berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

PDRB adalah indikator penting yang menggambarkan nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu wilayah dalam periode tertentu. Mari kita lihat kota-kota dengan nilai PDRB tertinggi di Sumatera.

1. Kota Medan

Sebagai kota terbesar di Sumatera, Medan menjadi motor utama ekonomi regional. Dengan jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa, PDRB ADHB Kota Medan tahun 2023 mencapai Rp333 triliun, naik 9% dari tahun sebelumnya.

  • Kontribusi terhadap Provinsi Sumatera Utara: 28%
  • Sektor utama: perdagangan, konstruksi, reparasi kendaraan bermotor
  • Pendapatan per kapita: Rp122 juta/tahun atau sekitar Rp10,2 juta per bulan

2. Kota Batam

Meski bukan ibu kota provinsi, Batam menjadi pusat ekonomi Kepulauan Riau. PDRB ADHB Kota Batam pada 2023 mencapai Rp216 triliun, naik 11%. Lebih dari 60% ekonomi provinsi berpusat di kota ini.

  • Sektor utama: industri pengolahan, perdagangan, jasa
  • Pendapatan per kapita: Rp171,96 juta/tahun atau sekitar Rp14,3 juta per bulan (tertinggi di Sumatera)

3. Kota Palembang

Sebagai ibu kota Sumatera Selatan, Palembang masih menjadi pilar ekonomi meski pertumbuhan PDRB relatif rendah, hanya naik 8%. PDRB ADHB Palembang tahun 2023 mencapai Rp214,57 triliun.

  • Kontribusi ke provinsi: 30,59%
  • Sektor utama: industri pengolahan, perdagangan, reparasi kendaraan bermotor
  • Pendapatan per kapita: Rp114 juta/tahun atau sekitar Rp9,5 juta per bulan

4. Kota Pekanbaru

Kota ini merupakan salah satu pusat pertumbuhan tercepat di Sumatera. Dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa, PDRB ADHB Pekanbaru tahun 2023 mencapai Rp159,96 triliun, naik 11%.

  • Kontribusi ke Provinsi Riau: 15,54%
  • Sektor utama: perdagangan, konstruksi, industri pengolahan
  • Pendapatan per kapita: Rp157,38 juta/tahun atau Rp13 juta per bulan

5. Kota Padang

Ibu kota Sumatera Barat ini mencatat PDRB ADHB Rp99,70 triliun, naik 9%. Padang masih menjadi penggerak utama ekonomi Sumbar dengan kontribusi 25,52%.

  • Sektor utama: perdagangan besar & eceran, reparasi kendaraan, transportasi
  • Pendapatan per kapita: Rp84,52 juta/tahun atau Rp7 juta per bulan

6. Kota Bandar Lampung

Sebagai pintu gerbang Sumatera di bagian selatan, Bandar Lampung berpenduduk lebih dari 1 juta jiwa dengan PDRB ADHB Rp74,10 triliun, naik 10%.

  • Kontribusi ke provinsi: 16,41%
  • Sektor utama: keuangan, jasa, industri pengolahan
  • Pendapatan per kapita: Rp61,64 juta/tahun atau Rp5,1 juta per bulan

7. Kota Dumai

Meski bukan ibu kota, Dumai menjadi kota penting di Provinsi Riau. Dengan penduduk 338 ribu jiwa, PDRB ADHB mencapai Rp49 triliun, naik 10%.

  • Kontribusi ke provinsi: 4,76%
  • Sektor utama: pertanian, kehutanan, perikanan, transportasi
  • Pendapatan per kapita: Rp149 juta/tahun atau Rp12,4 juta per bulan

8. Kota Jambi

Sebagai ibu kota Provinsi Jambi, kota ini berpenduduk 627 ribu jiwa dengan PDRB ADHB Rp40,8 triliun, naik 12%.

  • Kontribusi ke provinsi: 13,89%
  • Sektor utama: industri pengolahan, transportasi, konstruksi
  • Pendapatan per kapita: Rp64,64 juta/tahun atau Rp5,3 juta per bulan

9. Kota Bengkulu

Dengan populasi 391 ribu jiwa, Bengkulu mencatat PDRB ADHB Rp30,81 triliun, naik 10%.

  • Kontribusi ke provinsi: lebih dari 30%
  • Sektor utama: pertanian, jasa, konstruksi
  • Pendapatan per kapita: Rp78,77 juta/tahun atau Rp6,5 juta per bulan

10. Kota Banda Aceh

Menutup daftar, Banda Aceh mencatat PDRB ADHB Rp23,77 triliun, naik 10%. Kota ini menjadi penyumbang 10,64% ekonomi Provinsi Aceh.

  • Sektor utama: perdagangan, jasa, konstruksi
  • Pendapatan per kapita: Rp90,76 juta/tahun atau Rp8 juta per bulan

Sumatera, Pilar Kedua Ekonomi Indonesia

Dari data ini, terlihat bahwa kota-kota besar di Sumatera tidak hanya berperan penting bagi provinsi masing-masing, tetapi juga bagi perekonomian nasional. Medan, Batam, dan Palembang menjadi lokomotif utama, sementara kota lain terus menunjukkan pertumbuhan stabil.

Dengan potensi sumber daya alam, industri pengolahan, dan perdagangan internasional, Sumatera akan tetap menjadi pilar ekonomi Indonesia di masa depan.