12 Desa Ini Terima Dana Desa Tertinggi di Bali 2025, Capai Rp 1,7 Miliar

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

12 Desa Ini Terima Dana Desa Tertinggi di Bali 2025, Capai Rp 1,7 Miliar

Daftar Desa dengan Alokasi Dana Desa Tertinggi di Kabupaten Bangli, Bali Tahun 2025

Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, kembali mendapatkan alokasi dana desa yang cukup besar untuk tahun anggaran 2025. Total dana desa yang dialokasikan mencapai Rp 62.508.182.000, yang dibagikan kepada 68 desa yang ada di wilayah tersebut. Dari jumlah tersebut, terdapat beberapa desa yang menerima alokasi dana yang sangat besar, bahkan mencapai lebih dari Rp 1,7 miliar.

Berikut ini adalah daftar 12 desa di Kabupaten Bangli dengan anggaran dana desa terbesar pada tahun 2025:

  1. Songan B – Rp 1.747.440.000
  2. Yangapi – Rp 1.545.934.000
  3. Peninjoan – Rp 1.413.987.000
  4. Songan A – Rp 1.336.411.000
  5. Sukawana – Rp 1.229.698.000
  6. Kintamani – Rp 1.219.513.000
  7. Selat – Rp 1.161.866.000
  8. Landih – Rp 1.155.962.000
  9. Penglumbaran – Rp 1.144.901.000
  10. Abuan – Rp 1.136.764.000
  11. Batur Selatan – Rp 1.127.617.000
  12. Kayubihi – Rp 1.106.599.000

Dari data di atas, terlihat bahwa desa Songan B menjadi desa dengan alokasi dana terbesar, mencapai lebih dari Rp 1,7 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa desa ini memiliki kebutuhan atau prioritas pembangunan yang lebih tinggi dibandingkan desa lainnya.

Rincian Dana Desa Terkecil di Kabupaten Bangli

Selain desa-desa dengan alokasi dana besar, terdapat juga desa yang menerima dana desa dalam jumlah yang lebih kecil. Berikut rincian beberapa desa dengan alokasi dana terendah:

  • Apuan – Rp 1.028.432.000
  • Demulih – Rp 937.121.000
  • Susut – Rp 1.027.708.000
  • Sulahan – Rp 1.067.200.000
  • Tiga – Rp 1.076.020.000
  • Pengiangan – Rp 896.033.000
  • Bunutin – Rp 878.510.000
  • Tamanbali – Rp 1.036.438.000
  • Pengotan – Rp 999.554.000
  • Jehem – Rp 1.097.041.000
  • Tembuku – Rp 987.268.000
  • Undisan – Rp 916.874.000
  • Bangbang – Rp 987.073.000
  • Mengani – Rp 702.146.000
  • Binyan – Rp 608.952.000
  • Ulian – Rp 679.415.000
  • Langgahan – Rp 710.855.000
  • Lembean – Rp 664.289.000
  • Bayung Cerik – Rp 692.909.000
  • Mangguh – Rp 943.058.000
  • Belancan – Rp 786.207.000
  • Katung – Rp 1.028.874.000
  • Banua – Rp 669.749.000
  • Bonyoh – Rp 700.904.000
  • Sekaan – Rp 1.027.608.000
  • Bayung Gede – Rp 745.116.000
  • Sekardadi – Rp 750.966.000
  • Kedisan – Rp 624.635.000
  • Buahan – Rp 748.959.000
  • Abangsongan – Rp 1.003.157.000
  • Suter – Rp 837.768.000
  • Abang Batudinding – Rp 878.457.000
  • Terunyan – Rp 1.007.354.000
  • Batur Tengah – Rp 890.633.000
  • Batur Utara – Rp 757.164.000
  • Serai – Rp 692.606.000
  • Daup – Rp 684.803.000
  • Awan – Rp 986.507.000
  • Gunungbau – Rp 651.518.000
  • Belanga – Rp 651.842.000
  • Batukaang – Rp 920.390.000
  • Belantih – Rp 803.109.000
  • Catur – Rp 831.549.000
  • Pengejaran – Rp 702.434.000
  • Selulung – Rp 886.842.000
  • Satra – Rp 919.622.000
  • Dausa – Rp 885.656.000
  • Bantang – Rp 818.439.000
  • Kutuh – Rp 771.738.000
  • Subaya – Rp 735.401.000
  • Siakin – Rp 871.068.000
  • Pinggan – Rp 806.079.000
  • Belandingan – Rp 696.749.000

Dengan penyebaran dana desa yang cukup merata, pemerintah kabupaten Bangli berupaya memastikan bahwa semua desa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan alokasi dana yang berbeda-beda, setiap desa bisa fokus pada program dan proyek yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.