15 Drone Serang Armada Global, Ledakan Hebat Terjadi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Serangan Drone Terhadap Armada Kemanusian di Laut Mediterania

Pada dini hari Rabu (24/9/2025), para aktivis dari Global Sumud Flotilla melaporkan adanya serangan terhadap kapal-kapal kemanusian yang sedang berlayar untuk menembus blokade Gaza. Salah satu aktivis, Jasmine Acar, memberikan informasi melalui saluran komunikasi resmi Global Sumud Flotilla bahwa sebanyak 15 drone besar mengitari armada kemanusian yang saat ini memasuki perairan Yunani.

Menurut laporan dari situs pemantau pelayaran, drone-drone tersebut menjatuhkan benda-benda berbau bahan peledak ke dua kapal, yaitu Kapal Ahwayla dan Kapal Yulara. Jasmine menyampaikan bahwa dari Kapal Alma, mereka melihat 15 drone raksasa melayang di atas kapal mereka. Ia juga menyebutkan bahwa Kapal Ahwayla dijatuhi sesuatu yang berbau mesiu.

Selain itu, informasi dari situs pemantau Global Sumud Flotilla Magic Mapim menyebutkan bahwa bahan berbau bahan peledak juga dilemparkan ke Kapal Yulara. Ledakan keras terdengar di sekitar armada, menunjukkan potensi bahaya yang sangat besar bagi para aktivis dan relawan.

Hingga saat ini, komunikasi dengan dua kapal tersebut terputus. Jasmine mengimbau kepada semua kapal yang masih dapat menerima informasi untuk meningkatkan status kewaspadaan. Ia juga meminta para aktivis dan relawan untuk mulai menggunakan jaket pelampung sebagai tindakan pencegahan terhadap ledakan yang mungkin terjadi. “Silakan bunyikan alarm di kapal kalian, gunakan jaket pelampung, dan segera ambil posisi aman,” pesannya.

Armada Kemanusian yang Melakukan Pelayaran

Hingga Rabu (24/9/2025), tercatat ada 51 kapal armada kemanusian Global Sumud Flotilla yang sedang melakukan pelayaran menembus blokade Gaza melalui Laut Mediterania. Beberapa kapal telah berlayar sejak 14 September dari pelabuhan-pelabuhan di Tunisia, sementara sebagian lainnya menunggu di perairan Italia dan Yunani.

Saat ini, 38 dari 51 kapal tersebut sudah berada di perairan internasional dekat Yunani, siap melanjutkan perjalanan menuju Gaza. Armada ini membawa lebih dari 300 aktivis dan relawan kemanusian dari 45 negara. Mereka memiliki misi untuk membuka koridor bantuan ke Gaza, yang telah mengalami pengepungan selama 25 bulan.

Beberapa aktivis dan relawan berasal dari Indonesia. Tiga di antaranya adalah Wanda Hamidah, Muhammad Faturrahman, dan Muhammad Husein dari delegasi Indonesia Global Peace Convoy (IGPC). Ketiganya hingga Rabu dini hari masih berada di perairan Italia, bersiap untuk bergabung dalam pelayaran menuju Gaza.

Dampak dan Tindakan yang Diambil

Serangan terhadap armada kemanusian ini menunjukkan tingkat ancaman yang sangat tinggi. Para aktivis dan relawan harus tetap waspada terhadap risiko yang bisa terjadi selama pelayaran. Selain itu, mereka juga harus siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk gangguan komunikasi dan situasi darurat.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi setiap anggota armada untuk menjaga keselamatan diri dan rekan-rekannya. Tindakan pencegahan seperti penggunaan jaket pelampung dan pengaktifan alarm menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko cedera akibat ledakan atau serangan lainnya.

Para aktivis dan relawan kemanusian juga harus tetap fokus pada tujuan utama mereka, yaitu membantu warga Gaza yang terisolasi oleh blokade. Meski menghadapi tantangan besar, semangat dan komitmen mereka untuk mendukung kemanusiaan tetap menjadi motivasi utama dalam perjalanan ini.