3 Hari Hilang, Nelayan Bungoro Ditemukan Meninggal di Langkadea

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

3 Hari Hilang, Nelayan Bungoro Ditemukan Meninggal di Langkadea

Nelayan Ditemukan Meninggal Dunia di Perairan Pulau Langkadea

Seorang nelayan berusia 55 tahun, bernama Rako, ditemukan meninggal dunia di perairan Pulau Langkadea, Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, pada hari Selasa (23/9/2025) pagi. Korban merupakan warga Kampung Pasui, Kelurahan Sapanang, Kecamatan Bungoro.

Rako dilaporkan hilang selama tiga hari saat melakukan aktivitas melaut. Pencarian dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam operasi pencarian dan pertolongan (SAR). Jasad korban ditemukan dalam kondisi mengapung tanpa baju dan posisi telungkup, sekitar tiga mil laut dari lokasi awal kehilangan.

Pertama kali ditemukan oleh salah satu kapal nelayan yang ikut serta dalam penyisiran. Tim SAR gabungan kemudian langsung mengevakuasi korban pada pukul 11.13 Wita. Dantim Basarnas Makassar, Mukti Ali, membenarkan bahwa korban telah ditemukan dan dievakuasi ke RSUD Batara Siang Pangkep.

Jasad Rako dievakuasi melalui Dermaga Toli-toli sebelum dibawa ke rumah sakit untuk dibersihkan dan selanjutnya dipulangkan ke rumah duka di Kampung Pasui. Pencarian selama tiga hari melibatkan sebanyak 12 kapal yang menyisir area sekitar Pulau Balang Caddi, Pulau Balang Lompo, hingga Pulau Langkadea.

Tim pencarian terdiri dari berbagai instansi seperti Basarnas, TNI, Polri, BPBD, SAR Pangkep, aparat setempat, dan warga masyarakat. Mukti Ali menjelaskan bahwa setelah menerima laporan, tim langsung melakukan evakuasi korban ke darat.

Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Pangkep, Heriyanti Tualle, menyebut bahwa tim gabungan telah bekerja maksimal sejak hari pertama pencarian. Ia menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan penemuan korban, meskipun dalam kondisi meninggal dunia.

Setelah korban ditemukan, operasi SAR resmi ditutup dan kondisi di wilayah tersebut dinyatakan aman dan terkendali. Rako diketahui berangkat melaut dari Dermaga Kampung Biringkassi, Desa Bulu Cindea, sekitar pukul 06.00 Wita, Minggu (21/9/2025). Ia berlayar menuju perairan Kelurahan Mattiro Bintang untuk mencari ikan, namun tidak kembali hingga malam hari.

Keluhan dari keluarga membuat mereka melaporkan kejadian ini ke aparat setempat. Penyisiran dilakukan secara intensif selama tiga hari dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Basarnas Makassar, BPBD Pangkep, aparat TNI-Polri, hingga warga setempat. Heriyanti menutup pernyataannya dengan menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang baik dalam operasi pencarian tersebut.