
Pertumbuhan Ekonomi Bali yang Menggembirakan
Pertumbuhan ekonomi Bali pada tahun 2025 terus menunjukkan performa yang solid. Sejumlah sektor seperti akomodasi dan makanan serta minuman menjadi tulang punggung utama kontribusi terhadap perekonomian regional. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, pertumbuhan ekonomi Bali pada Triwulan I 2025 mencapai angka yang tinggi, yaitu 5,52% secara tahunan (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan Triwulan sebelumnya yang hanya tumbuh 5,19% (yoy). Angka ini juga melampaui capaian nasional yang hanya mencapai 4,87% (yoy).
Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dan kuliner memiliki peran strategis dalam mendukung kinerja ekonomi Bali. Sejalan dengan momentum positif tersebut, Bali kembali menjadi tuan rumah pameran makanan dan minuman berskala internasional, Bali Interfood 2025. Pameran ini akan diadakan untuk keenam kalinya di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, pada tanggal 10–12 September 2025.
Pameran yang Menampilkan Inovasi Terbaru
Bali Interfood 2025 menghadirkan beragam produk dan inovasi internasional di sektor makanan & minuman, bahan kue, peralatan horeca & baking, serta teknologi dan layanan pendukung. Selain itu, pameran ini akan berlangsung bersamaan dengan beberapa acara lain seperti Bali Hotel & Tourism, Bali Coffee Expo, Bali Wine & Spirit, dan Bakery Indonesia Expo 2025.
Pameran ini tidak hanya menampilkan produk-produk terbaru, tetapi juga teknologi terbaru di bidang makanan, minuman, kopi, teh, wine, bakery, horeca, jasa boga, bahan baku, peralatan, hingga teknologi pengolahan dan pengemasan. Oleh karena itu, Bali Interfood 2025 hadir bukan hanya sebagai pameran dagang, tetapi juga sebagai ajang untuk mengangkat potensi kuliner Nusantara, termasuk kuliner khas Bali, agar semakin dikenal luas oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.
Peluang Bisnis dan Kerjasama
CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menyampaikan bahwa Bali Interfood kembali digelar dengan menghadirkan 110 peserta, termasuk 40 UMKM dari 17 negara, antara lain Belgium, China, Germany, Hongkong, Indonesia, Italy, Malaysia, Philippines, Singapore, South Korea, Spain, Switzerland, Thailand, UK, USA, dan Vietnam, serta menargetkan kehadiran 15.000 pengunjung. Pameran ini bertujuan membuka berbagai peluang bisnis bagi seluruh peserta untuk mempromosikan produk, menjalin kerja sama, sekaligus memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk menemukan beragam inovasi baru dalam industri makanan dan minuman.
Selain itu, Bali Interfood 2025 merupakan bagian dari rangkaian pameran makanan dan minuman yang digelar Krista Exhibitions di tiga kota besar di Indonesia. Yaitu Surabaya melalui East Food Indonesia, Bali dengan Bali Interfood, dan puncaknya pada 12–15 November 2025 di JIExpo Kemayoran Jakarta dengan tema SIAL (Salon International de l’Alimentation) Interfood yang diikuti lebih dari 1.200 peserta pameran dari 25 negara. Selain itu, akan ditampilkan berbagai macam teknologi terkini yang bermanfaat dalam industri pengolahan makanan dan minuman.
Kegiatan Inspiratif dan Kolaborasi
Sebagai bagian dari rangkaian Bali Interfood 2025, kegiatan Business Matching akan menjadi ajang pertemuan strategis antara peserta pameran dengan buyer, distributor, dan investor, membuka peluang kerjasama baru sekaligus memperluas jaringan usaha di sektor makanan, minuman, dan horeka. Pameran ini juga menghadirkan beragam program inspiratif, mulai dari Cooking Demo Catcher Gourmet bertema “Catcher Gourmet - Flavor Forum”, Cooking Demo Pabrik Powder “Dialogue in a Cup of Tea”, hingga talkshow dan edukasi sustainability practices dari Cocoa Sustainability Partnership (CSP), serta berbagai acara menarik lainnya.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Kesuksesan penyelenggaraan Bali Interfood 2025 tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata RI, Kementerian Perdagangan RI, serta Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dukungan juga datang dari organisasi dan asosiasi industri seperti Bali Tourism Board, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), Indonesian Packaging Federation (IPF), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (APKRINDO), Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Asosiasi Purchasing Hotel Indonesia (APHI), Cocoa Sustainability Partnership (CSP), Bali Restaurant Café Association (BRCA), dan masih banyak lagi.
Kesempatan untuk Bergabung
Bali Interfood 2025 terbuka bagi pelaku bisnis, buyer dan importir, distributor, pelaku usaha hotel, restoran, kafe, dan catering (HORECA), hingga perwakilan retail modern dan tradisional. Pameran ini juga menjadi ajang strategis bagi franchise, produsen bahan baku, serta investor yang ingin menjajaki peluang kerjasama dan memperluas jaringan bisnis di industri makanan, minuman, dan horeka. Pengunjung dapat melakukan registrasi online melalui website resmi pameran hingga tanggal 9 September 2025. Registrasi juga dapat dilakukan langsung pada hari pelaksanaan pameran dengan biaya masuk sebesar Rp100.000 yang berlaku untuk tiga hari pameran.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!