5 Fakta Menarik Ikan Perch Kuning, Spesies Asli Amerika yang Umum Dibudidaya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perch Kuning, Ikan Populer di Amerika yang Tidak Ditemukan di Indonesia

Di Indonesia, mungkin kamu hanya mengenal ikan bawal, mujair, nila, atau lele. Namun, di daerah lain seperti Amerika, spesies ikan jauh lebih beragam. Salah satu jenis ikan yang ada di Amerika namun tidak bisa ditemukan di Indonesia adalah perch kuning atau Perca flavescens. Uniknya, posisi perch kuning di Amerika mirip dengan posisi ikan nila di Indonesia.

Pertama, ia merupakan ikan konsumsi yang sangat populer. Selain itu, ikan berukuran sedang ini juga kerap dibudidaya dan bisa memutar roda ekonomi. Di alam liar, perch kuning juga menjadi salah satu ikan pancingan yang terkenal. Warnanya kuning, ia punya garis hitam, dan populasinya melimpah. Berikut beberapa fakta menarik tentang ikan tersebut:

Panjang Maksimalnya Mencapai 50 Centimeter

Rata-rata panjang ikan ini sekitar 19 sentimeter. Namun, ikan ini juga mampu tumbuh hingga mencapai panjang 50 sentimeter. Badannya memanjang, sisiknya besar, matanya besar, dan sirip bagian atasnya memiliki duri yang cukup besar. Seperti namanya, ia punya tubuh berwarna kuning yang ditemani dengan corak garis hitam yang mencolok. Perpaduan warna dan corak tersebut membuatnya bisa menyamar dengan sempurna, khususnya di bebatuan dan di sekitar tanaman air.

Perbedaan antara Ikan Jantan dan Betina

Ikan jantan dan betina menunjukkan beberapa perbedaan. Pertama, ikan betina cenderung lebih besar, tumbuh lebih cepat, dan memiliki usia yang lebih panjang dari ikan jantan. Lebih lanjut, ikan betina akan mencapai kematangan seksual pada usia tiga hingga empat tahun sementara ikan jantan di usia dua hingga tiga tahun. Uniknya, perch kuning yang hidup di wilayah utara punya ukuran yang lebih kecil dari populasi yang hidup di wilayah selatan. Walau begitu, populasi di utara biasanya punya usia yang lebih panjang. Usia rata-rata ikan ini sekitar 9-10 tahun. Namun, terkadang juga ada individu yang usianya mencapai 11 tahun.

Ikan yang Sering Dibudidaya

Perch kuning merupakan ikan budidaya yang penting dan populer. Ia memenuhi beberapa syarat yang membuatnya sangat pas untuk dibudidaya. Pertama, ia berada di tingkat bawah rantai makanan. Kemudian, ia memiliki kadar protein sekitar 21-27 persen. Terakhir, ikan ini juga mudah diberi makan dan bisa dipelihara secara berkelompok. Ikan budidaya juga tidak memiliki rasa yang berbeda dengan ikan liar. Pertumbuhannya di kolam budidaya juga cepat. Maka dari itu, ikan ini bisa dijual dan dipanen sebelum mencapai kematangan seksual. Alhasil, pembudidaya perch kuning bisa melakukan panen dengan cepat, mampu memenuhi kuota, dan roda ekonomi terus berputar. Biasanya, ikan ini dijual di toko, pasar, atau supermarket.

Habitat Bergantung pada Aktivitas Manusia

Wilayah penyebaran alami ikan ini mencakup wilayah Amerika Serikat dan Kanada. Namun, karena campur tangan manusia, ia sudah menyebar hingga ke Cina, Mongolia, dan Belgia. Awalnya, perch kuning hanya bisa ditemukan di danau kecil, sungai berarus pelan, kolam, dan perairan air payau. Sayangnya, aktivitas manusia membuat ikan ini mulai ditemukan di waduk, bendungan, dan danau buatan. Jadi, kehadiran dan campur tangan manusia sangat berpengaruh terhadap penyebaran dan kehidupan ikan ini.

Pilihan Makanan Bergantung pada Ukuran dan Usia

Ukuran dan usia sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan ikan ini. Pertama, individu muda dan larva sangat suka memakan zooplankton. Kemudian, saat ukurannya sedikit lebih besar ia akan mulai memakan invertebrata seperti midget dan nyamuk. Terakhir, saat mencapai usia dewasa dan mencapai ukuran maksimal, perch kuning akan menjadi predator ganas yang bisa memangsa ikan, telur ikan, udang, hingga lobster air tawar. Tak cuma itu, ikan ini juga bisa menjadi kanibal di keadaan ekstrem.

Ternyata, perch kuning merupakan ikan yang memiliki kedekatan dengan manusia. Pasalnya, berbagai aspek kehidupan dari ikan ini tak luput dari kehadiran dan sangkut paut manusia. Untungnya, hal tersebut tidak mempengaruhi populasi perch kuning. Justru, saat ini populasi perch kuning makin melimpah. Nah, hal tersebut membuktikan kalau perch kuning merupakan ikan yang sangat kuat.