
Menghadapi Berita Buruk dengan Anak: Lima Kalimat yang Bisa Membantu
Saat menghadapi situasi sulit, seperti kabar tentang pindah rumah, anggota keluarga yang sakit, atau kejadian tidak menyenangkan di lingkungan sekitar, orang tua sering merasa bingung bagaimana cara menghadapinya. Terlebih ketika anak-anak juga mulai merasakan dampak dari hal tersebut. Namun, ternyata ada cara efektif untuk membantu anak menghadapi masalah ini.
Menurut Kelsey Mora, seorang terapis anak, orang tua dengan empati tinggi biasanya menggunakan lima kalimat khusus untuk berbicara dengan anak-anak saat menghadapi situasi sulit. Kalimat-kalimat ini tidak hanya membantu anak merasa aman, tetapi juga memperkuat hubungan antara orang tua dan anak.
Mengapa Penting untuk Berbicara dengan Anak?
Anak-anak sering kali menyimpan pertanyaan dan perasaan mereka sendiri jika tidak tahu dengan siapa harus berbicara. Dukungan dari orang tua tidak berarti menghindari pembicaraan atau menutupi emosi. Justru, dengan membuka percakapan, orang tua bisa membangun kepercayaan, mengurangi rasa takut, meningkatkan kemampuan anak dalam menghadapi masalah, serta memperkuat ikatan keluarga.
Lima Kalimat yang Bisa Digunakan Orang Tua
Berikut adalah lima kalimat yang bisa Bunda gunakan saat menghadapi situasi sulit bersama anak:
-
"Ada hal penting yang ingin Bunda bicarakan."
Memberikan peringatan sebelum membahas topik yang sensitif dapat membantu anak lebih tenang. Ini memberi tahu mereka bahwa topik yang akan dibicarakan itu penting dan membutuhkan perhatian. Untuk memulai, Bunda juga bisa bertanya, "Apa yang sudah kamu tahu tentang ini?" -
"Bunda ingin kamu tahu, kita bisa membicarakan ini."
Anak-anak melihat orang dewasa sebagai contoh bagaimana mereka harus berpikir dan merasa. Jika mereka merasa topik tertentu tidak boleh dibicarakan, mereka mungkin menyimpan pertanyaan dan perasaan mereka sendiri. Dengan mengatakan kalimat ini, Bunda menunjukkan bahwa ia adalah tempat yang aman bagi anak untuk mencari informasi dan berbagi perasaan. -
"Semua perasaan itu wajar."
Anak-anak perlu tahu bahwa merasa sedih, marah, atau khawatir adalah hal yang normal. Dengan memvalidasi perasaan mereka, Bunda menjadi contoh bagaimana mengelola emosi. Bunda juga bisa mengajarkan teknik pernapasan, seperti 5-5-5, yaitu menarik napas selama 5 detik, menahan selama 5 detik, dan mengembuskannya selama 5 detik. -
"Kita bisa memilih..."
Ketika situasi tidak terduga, memberikan pilihan kepada anak bisa memberi mereka rasa kendali. Misalnya, Bunda bisa berkata, "Kita harus segera membersihkan, tapi kita bisa memilih lagu atau film untuk ditonton sambil membersihkan." Kata "kita" membuat anak merasa menjadi bagian dari tim. -
"Kita akan melewati ini bersama."
Saat menghadapi masa-masa sulit, anak-anak perlu merasa bahwa mereka tidak sendirian. Meski Bunda tidak bisa menjamin hasil positif, Bunda bisa menjanjikan bahwa mereka selalu dicintai. Ini membangun ikatan yang kuat dalam keluarga.
Kesimpulan
Dengan menggunakan kalimat-kalimat ini, orang tua dapat membantu anak merasa aman, dipahami, dan memiliki kepercayaan pada diri sendiri. Membiasakan berbicara tentang hal sulit juga membantu anak belajar mengelola emosi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang tua. Dengan begitu, anak akan lebih siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!