ACA Ungkap Tantangan yang Bisa Pengaruhi Kinerja Premi hingga Akhir 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tantangan dan Strategi yang Dihadapi Asuransi Central Asia (ACA)

PT Asuransi Central Asia (ACA) menghadapi sejumlah tantangan yang dapat memengaruhi kinerja pendapatan premi hingga akhir 2025. Kepala Divisi Corporate Communication ACA, Ody Mahendra Rajasa, menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama adalah belum sepenuhnya pulihnya permintaan sektor otomotif. Hal ini berdampak pada pertumbuhan premi asuransi kendaraan bermotor.

Data pasar otomotif menunjukkan dinamika penjualan yang masih fluktuatif. Untuk mengantisipasi hal tersebut, ACA merencanakan diversifikasi produk serta promosi yang terukur. Dengan demikian, perusahaan berharap dapat tetap menjaga pertumbuhan meskipun kondisi pasar tidak stabil.

Selain itu, inflasi dan nilai tukar yang fluktuatif juga menjadi tantangan lain. Kenaikan biaya klaim berpotensi meningkatkan severitas klaim kendaraan. Selain itu, risiko bencana alam di Indonesia juga harus diperhatikan. ACA harus memastikan kecukupan reasuransi dan pengelolaan akumulasi risiko untuk menghadapi potensi kerugian besar.

Tantangan lainnya adalah persaingan tarif dan perubahan preferensi nasabah. Generasi muda yang lebih mengutamakan akses digital dapat memengaruhi tarif asuransi. Namun, hal ini juga membuka peluang bagi ACA untuk melakukan akuisisi melalui kanal digital dan edukasi literasi asuransi.

Ketentuan dan arah kebijakan industri seperti peningkatan standar permodalan dan tata kelola risiko juga menjadi tantangan. Meski demikian, Ody menyambut baik adanya regulasi tersebut karena dapat memperkuat kualitas pertumbuhan perusahaan.

Dengan tren industri yang tetap positif dan eksekusi strategi yang tepat, Ody yakin target ACA tahun ini bisa tercapai. Perusahaan menargetkan pencapaian premi sebesar Rp 5,8 triliun hingga akhir 2025.

Untuk mencapai target tersebut, ACA akan menerapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah penguatan lini ritel dan komersial yang selaras dengan aktivitas ekonomi riil. Selain itu, optimasi distribusi melalui broker, bancassurance, dan kanal digital juga akan dilakukan.

Strategi lain yang akan diterapkan adalah disiplin dalam penetapan tarif dan manajemen risiko. Seleksi risiko yang ketat serta optimalisasi program reasuransi bersama panel reinsurer berperingkat kuat akan menjadi fokus utama. Selain itu, peningkatan layanan klaim dan deteksi fraud juga akan dilakukan untuk menekan loss ratio.

Berdasarkan laporan keuangan (unaudited) per Agustus 2025, pendapatan premi bruto ACA mencapai Rp 3,02 triliun. Angka ini meningkat 26,36% dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,39 triliun. Peningkatan ini menunjukkan kinerja yang positif dan kemampuan ACA dalam menghadapi berbagai tantangan di tengah dinamika pasar.