Adira: Penggabungan di Industri Multifinance Tak Terelakkan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Fase Konsolidasi di Industri Pembiayaan Indonesia

Industri pembiayaan atau multifinance di Indonesia saat ini sedang mengalami fase konsolidasi. Hal ini membuat aksi korporasi seperti merger menjadi semakin umum dan tak terhindarkan. Menurut Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, jumlah perusahaan multifinance di Indonesia telah menurun selama 10 tahun terakhir. Bahkan, beberapa perusahaan sudah menghentikan operasinya.

Made Susila menjelaskan bahwa semua industri pasti akan mengalami proses konsolidasi, baik dalam waktu yang cepat maupun lambat. Ia menyebutkan bahwa sebelumnya, industri perbankan juga mengalami hal serupa setelah krisis pada tahun 1998. "Semua industri akan mengalami fase konsolidasi, cepat atau lama. Nah, ini akan mulai merambah ke multifinance," ujarnya dalam acara "Seremoni Efektif Penggabungan Adira Finance & Mandala Finance" di Kantor Cabang Mandala Finance Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025).

Ia menegaskan bahwa konsolidasi terjadi karena ketimpangan skala usaha di industri multifinance semakin jelas. Perusahaan pembiayaan menengah biasanya mengelola portofolio pembiayaan antara Rp1 triliun hingga Rp5 triliun. Sementara itu, perusahaan besar memiliki portofolio yang jauh lebih besar, yaitu mencapai Rp50 triliun hingga Rp100 triliun.

"Konsolidasi berarti jumlah perusahaan semakin sedikit, muncul pemain besar, dan perusahaan yang lemah keluar," tambahnya. Dengan demikian, langkah merger antara Adira Finance dan Mandala Finance dilakukan untuk menghadapi tantangan persaingan yang semakin ketat di industri multifinance.

"Nah, dengan ini bisa jadi trigger konsolidasi lagi. Menurut catatan kami, ini mungkin merger terbesar di industri multifinance. Jadi, ya bersyukur kita bisa melangkah lebih awal, atau kalau tidak, ditinggal zaman gitu," ujar Made Susila.

Perkembangan Terbaru di Industri Pembiayaan

Lebih lanjut, Made Susila mengungkapkan bahwa akhir-akhir ini banyak pihak yang ingin mendirikan perusahaan pembiayaan, tetapi fokusnya pada layanan Buy Now Pay Later (BNPL). Hal ini menunjukkan adanya pergeseran tren di pasar pembiayaan.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance dan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance resmi menjalankan penggabungan usaha secara efektif pada hari ini, Rabu (1/10/2025). Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyatakan bahwa Mandala Finance resmi bergabung ke dalam Adira Finance.

Menurutnya, penggabungan ini bukan hanya sekadar menyatukan dua entitas hukum, tetapi juga menjadi momen lahirnya kekuatan baru dalam industri pembiayaan nasional. "Penggabungan ini kita maknai bukan sebagai akhir, melainkan awal dari sebuah perjalanan baru, dengan energi lebih dan komitmen yang lebih kuat untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat," ujarnya dalam acara tersebut.

Impak dari Penggabungan Usaha

Penggabungan antara Adira Finance dan Mandala Finance diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat. Dengan menggabungkan sumber daya dan kapasitas, kedua perusahaan berharap dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Selain itu, penggabungan ini juga diharapkan mampu memperkuat posisi Adira Finance sebagai salah satu pemain utama di industri multifinance. Dengan kombinasi modal, teknologi, dan jaringan yang luas, Adira Finance dan Mandala Finance dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya di pasar.

Penggabungan ini juga menjadi contoh bagaimana perusahaan-perusahaan kecil atau menengah dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Dengan strategi yang tepat, mereka bisa menjadi bagian dari industri yang lebih besar dan stabil.

Masa Depan Industri Pembiayaan

Dalam beberapa tahun ke depan, kemungkinan besar industri multifinance akan terus mengalami konsolidasi. Perusahaan-perusahaan yang tidak mampu bersaing akan terpaksa keluar, sementara yang mampu beradaptasi dan berkembang akan menjadi pemain utama.

Adira Finance dan Mandala Finance, dengan penggabungan ini, telah menunjukkan bahwa mereka siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan visi dan misi yang jelas, serta komitmen untuk memberikan layanan terbaik, kedua perusahaan berharap dapat menjadi contoh sukses dalam industri pembiayaan nasional.

Tidak hanya itu, penggabungan ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan layanan yang lebih baik dan akses yang lebih mudah, masyarakat akan mendapatkan manfaat dari perkembangan industri multifinance.