Alvin Akawijaya, Bupati Buton Kehilangan Harta Rp9,7 M Tanpa Utang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Alvin Akawijaya, Bupati Buton Kehilangan Harta Rp9,7 M Tanpa Utang

Kekayaan Bupati Buton Alvin Akawijaya Putra yang Terungkap

Bupati Buton terpilih periode 2025–2030, Alvin Akawijaya Putra, menjadi perhatian masyarakat setelah kabar mengenai kehilangannya viral. Dalam beberapa pekan terakhir, ia tidak terlihat di kantornya dan dikabarkan sedang mencari pendanaan untuk daerahnya. Keberadaannya di Jakarta ternyata bukan tanpa alasan, karena kondisi keuangan daerah Buton sangat memprihatinkan.

Alvin mengakui bahwa dirinya sibuk menjalankan tugas dinas di Jakarta. Ia menyatakan bahwa hampir seluruh anggaran daerah berasal dari pemerintah pusat. PAD (Pendapatan Asli Daerah) Buton hanya sebesar empat persen, sementara 96 persen lainnya berasal dari transfer dari pusat. Hal ini membuatnya harus melakukan langkah ekstraordiner, yaitu keluar mencari dana.

Ia menjelaskan bahwa kondisi keuangan Buton buruk akibat peninggalan dari bupati sebelumnya. Bahkan, sampai saat ini Pemkab Buton masih memiliki utang dan defisit anggaran hingga Rp22 miliar. Namun, usaha Alvin tidak sia-sia. Ia berhasil mendapatkan bantuan dari Direktorat Jenderal Bina Marga melalui program Inpres Jalan Daerah (JD), yang akan membantu meningkatkan jalan di Stadion 2.

Rincian Harta Kekayaan Alvin Akawijaya Putra

Dalam laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN), Alvin Akawijaya Putra tercatat memiliki total harta senilai Rp9.757.271.361. Berikut rincian hartanya:

  • Tanah dan Bangunan: Rp1.834.880.000
  • Tanah seluas 5.374 m² di Kabupaten/Kota Buton, hasil sendiri.

  • Alat Transportasi dan Mesin: Rp5.268.407.998

  • Motor Honda CRF tahun 2020: Rp21.000.000
  • Mobil Toyota Fortuner tahun 2020: Rp550.000.000
  • Tiga unit tronton Hino FL8JN1A-JGJ tahun 2021: masing-masing Rp1.565.802.666

  • Harta Bergerak Lainnya: Rp25.736.000

  • Surat Berharga: Rp2.587.500.000

  • Kas dan Setara Kas: Rp40.747.363

  • Harta Lainnya: Kosong

Total harta kekayaan Alvin adalah Rp9.757.271.361.

Profil Singkat Alvin Akawijaya Putra

Alvin Akawijaya Putra lahir di Jakarta pada 18 Mei 1996, sehingga saat ini berusia 29 tahun. Ia merupakan salah satu kepala daerah muda di Indonesia. Nama Alvin mulai menarik perhatian publik bukan hanya karena jabatannya sebagai Bupati Buton, tetapi juga karena latar belakang keluarganya yang kuat dalam dunia politik.

Ayahnya, Ali Mazi, pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara dua periode (2003–2008 dan 2018–2023). Sedangkan ibunya, Agista Ariany Bombay, adalah tokoh penting di daerah tersebut. Alvin besar di Jakarta dan menempuh pendidikan dasar di Mahatma Gandhi School, lalu melanjutkan ke SMP dan SMA di Bina Bangsa School.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Alvin melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) pada tahun 2019. Selain itu, ia juga mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi).

Meskipun berlatar belakang hukum, kiprah Alvin lebih menonjol di bidang organisasi kepemudaan dan politik, terutama di Sulawesi Tenggara. Ia aktif di berbagai organisasi strategis, seperti KNPI Sultra, Kadin Sultra, DPW Partai NasDem Sultra, dan Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh. Perannya sebagai pemimpin muda diharapkan bisa menjadi contoh bagi generasi baru pemimpin di tingkat lokal.