Anggaran Pusat Dipangkas 20 Persen, Andi Utta Ajak Bank Bangun Bulukumba

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Anggaran Pusat Dipangkas 20 Persen, Andi Utta Ajak Bank Bangun Bulukumba

Bupati Bulukumba Minta Dukungan Bank Sulselbar untuk Pemulihan Ekonomi Daerah

Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf atau yang akrab disapa Andi Utta, mengungkapkan kekhawatiran terkait kondisi keuangan daerah yang mengalami penurunan signifikan. Hal ini membuatnya meminta bantuan dari PT. Bank Sulselbar dalam upaya memajukan pembangunan di wilayah tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Andi Utta saat berada di lantai 2 Kantor Cabang Bank Sulselbar Bulukumba, pada Selasa (30/9/2025). Ia menekankan bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Bulukumba tahun 2026 akan dipangkas lebih dari Rp200 miliar. Kondisi ini menjadikannya harus mencari solusi alternatif agar pembangunan tetap bisa berjalan meski dengan sumber daya yang terbatas.

Andi Utta menyatakan bahwa peran perusahaan-perusahaan yang ada di Bulukumba, khususnya Bank Sulselbar, sangat penting. Ia menilai bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan menjadi salah satu cara untuk mendukung pemerintah daerah. Contohnya, beberapa waktu lalu, pihak Bank Sulselbar memberikan bantuan berupa motor sampah sebanyak 20 unit.

Ia juga mengajak masyarakat untuk percaya bahwa Bulukumba masih bisa berkembang meskipun sedang menghadapi tantangan finansial. Menurutnya, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan kerja sama dengan lembaga perbankan, aparat penegak hukum, maupun pelaku usaha untuk menciptakan solusi terbaik bagi masyarakat.

"Kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak adalah kunci utama dalam membangun Bulukumba yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera," ujarnya.

Kerja Sama Strategis dengan Bank Sulselbar

Kedatangan Bupati Andi Utta di Kantor Cabang Bank Sulselbar Bulukumba bertujuan untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Bulukumba dengan PT. Bank Sulselbar. MoU ini ditandatangani oleh Direktur Pemasaran PT. Bank Sulselbar, Dirhamsyah Kadir.

Selain itu, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Bank Sulselbar Cabang Bulukumba dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bulukumba. Perjanjian ini ditandatangani oleh Kadisdikbud Bulukumba Andi Buyung Saputra dan Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Bulukumba Andi Yudiarti Hadrawi.

Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bulukumba Fahidin HDK, Sekda Bulukumba Muh. Ali Saleng, Pimpinan Baznas Kabupaten Bulukumba Darmawan Sonda, serta beberapa jajaran ASN lingkup Pemkab Bulukumba dan karyawan Bank Sulselbar Cabang Bulukumba.

Direktur Pemasaran PT. Bank Sulselbar, Dirhamsyah Kadir, berharap kerja sama ini dapat meningkatkan layanan perbankan yang optimal dalam pengembangan potensi daerah. Ia menilai bahwa sistem pembayaran non tunai dapat menjadi bagian dari upaya pengembangan Bulukumba berbasis digital.

"Sebagai bank daerah milik pemerintah daerah, kami memiliki harapan besar untuk bersama-sama memajukan Bank Sulselbar," ujarnya.

Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank Sulselbar Bulukumba, Andi Yudiarti Hadrawi, berharap kerja sama ini dapat membawa manfaat besar bagi Bulukumba. Ia berkeyakinan bahwa Bank Sulselbar akan menjadi pusat aktivitas perbankan yang lengkap dan mampu memberikan deviden bagi Pemda Bulukumba sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Tantangan Anggaran APBD 2026

Bulukumba saat ini sedang menghadapi potongan anggaran yang cukup besar. Jumlah potongan anggaran dari pemerintah pusat untuk Bulukumba mencapai Rp280 miliar atau sekitar 20 persen dari APBD. Akibatnya, APBD tahun 2026 hanya tersisa Rp1,3 triliun dari total Rp1,6 triliun pada tahun sebelumnya.

Dengan kondisi ini, pemerintah daerah harus lebih kreatif dalam mengelola dana yang tersisa agar tetap bisa menjalankan program pembangunan. Kolaborasi dengan lembaga dan perusahaan seperti Bank Sulselbar menjadi langkah strategis untuk memastikan kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.