Atasi Banjir, Rico Waas Normalisasi Parit Gonggong di Sekitar Simpang Kantor

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Atasi Banjir, Rico Waas Normalisasi Parit Gonggong di Sekitar Simpang Kantor

Wali Kota Medan Turun Langsung Tinjau Normalisasi Parit Gonggong

Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas melakukan peninjauan langsung terhadap proses normalisasi parit Gonggong yang berada di Jalan Kapten Moh. Ilyas, Kecamatan Medan Labuhan. Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek tersebut dapat menyelesaikan masalah genangan air banjir yang sering terjadi di sekitar area Simpang Kantor.

Proses normalisasi ini melibatkan pembersihan dan pembongkaran bangunan-bangunan ilegal yang telah menghalangi aliran air di parit tersebut. Dengan panjang parit sekitar 1.250 meter, keberhasilan proyek ini diharapkan mampu mengurangi risiko genangan air yang selama ini mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.

Rico Waas didampingi oleh beberapa pejabat penting, seperti Plt Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan Gibson Panjaitan, Kabag Umum Setda Kota Medan Rasyid Ridho Nasution, serta Camat Medan Labuhan Khairun Nasyir Tambusai. Mereka turut hadir dalam peninjauan ini untuk memastikan kelancaran pelaksanaan proyek.

Dalam kesempatan tersebut, Rico Waas menjelaskan bahwa aliran air di parit Gonggong selama ini mengalami penyempitan akibat adanya bangunan liar yang berdiri di atasnya. Hal ini menyebabkan aliran air tidak lancar dan berpotensi menyebabkan genangan air, terutama saat hujan deras.

“Hari ini kita melakukan normalisasi parit Gonggong dari bangunan liar yang berdiri menutupi parit sehingga airnya tidak tersendat lagi,” ujar Rico Waas. Menurutnya, jika aliran air tersendat ditambah dengan tumpukan sampah dan curah hujan tinggi, maka akan menyebabkan genangan air yang merugikan masyarakat.

Untuk itu, Rico Waas mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mendirikan bangunan secara ilegal. Ia berharap semua pihak bisa bersama-sama merawat lingkungan agar tetap bersih dan nyaman.

“Sama-sama kita merawat daerah kita supaya tetap bersih, jangan sampai anak-anak kita kehidupannya menjadi kurang baik,” imbau Rico Waas.

Proses Pembongkaran Bangunan Liar

Plt Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan, Gibson Panjaitan, menjelaskan bahwa panjang parit Gonggong mencapai sekitar 1.250 meter. Jika proses normalisasi selesai, maka genangan air di sekitar Simpang Kantor dapat diminimalisir.

“Kalau ini bisa teratasi bisa menangani genangan air di seputaran Simpang Kantor, Polsek hingga ke arah belakang Rutan yang selama ini terjadi genangan sampai setengah meter,” jelas Gibson Panjaitan.

Saat ini, pihak dinas sedang melakukan pembongkaran bangunan liar yang berada di atas parit. Totalnya ada sebanyak 45 unit bangunan yang terdiri dari kandang ternak dan bagian dari rumah penduduk. Untuk mempercepat proses pembongkaran, pihak dinas menurunkan alat berat jenis ekskavator amfibi.

Pembongkaran ini merupakan langkah penting dalam upaya mengembalikan fungsi parit sebagai saluran air yang efektif. Dengan demikian, masyarakat sekitar akan lebih aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari tanpa khawatir akan genangan air yang sering terjadi.

Selain itu, proses normalisasi juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan memastikan kebersihan kota. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan ke depannya tidak ada lagi bangunan ilegal atau sampah yang mengganggu aliran air.