Bamus Betawi 1982 Dorong Ekonomi Kreatif Melalui Kuliner dan Oleh-Oleh

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Bamus Betawi 1982 Dorong Ekonomi Kreatif Melalui Kuliner dan Oleh-Oleh

Upaya Melestarikan Budaya Betawi Melalui Pelatihan Kreatif

Budaya Betawi kini tidak hanya menjadi warisan sejarah, tetapi juga semakin diintegrasikan dengan perkembangan ekonomi kreatif. Hal ini terlihat dari berbagai inisiatif yang dilakukan oleh komunitas lokal untuk menjaga dan mengembangkan identitas budaya mereka. Salah satu contohnya adalah pelatihan kuliner dan souvenir khas Betawi yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bamus Suku Betawi 1982 Jakarta Selatan.

Pelatihan tersebut digelar di Bumi Perkemahan Ragunan pada hari Selasa (19/8/2025). Acara ini diikuti oleh sebanyak 150 peserta yang berasal dari berbagai kecamatan di Jakarta Selatan. Mereka tidak hanya belajar membuat makanan tradisional Betawi seperti kue akar kelapa dan bir pletok, tetapi juga diberi kesempatan untuk berkreasi dalam pembuatan souvenir ikonik Betawi, seperti boneka Betawi dan miniatur ondel-ondel.

Tujuan dan Harapan dari Pelatihan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Bamus Suku Betawi 1982, Mohammad Ihsan, menyatakan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peserta. Ia menekankan bahwa acara ini menghadirkan pemateri yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mendalam dalam bidang kuliner dan kerajinan.

“Kami ingin melahirkan penggiat baru, khususnya di bidang kuliner dan souvenir Betawi,” ujarnya. Ihsan menilai bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menciptakan generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya budaya lokal.

Ketua Bamus Betawi 1982 Jakarta Selatan, Yusuf, menambahkan bahwa kuliner tradisional tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas budaya yang perlu dilestarikan. Ia menegaskan bahwa setiap warga Jakarta, khususnya generasi muda, memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan memperkenalkan budaya Betawi kepada kalangan yang lebih luas.

Manfaat Praktis bagi Masyarakat

Selain tujuan budaya, pelatihan ini juga dinilai memberikan manfaat praktis bagi masyarakat. Ketua Panitia, Maisyuroh, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu dan generasi muda agar mampu mengembangkan usaha berbasis budaya. Dengan demikian, budaya Betawi dapat menjadi salah satu sumber penghidupan yang berkelanjutan.

“Harapannya, kuliner dan souvenir khas Betawi bisa tumbuh menjadi kekuatan ekonomi kreatif,” ujarnya. Menurutnya, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat akan lebih mudah memahami potensi ekonomi yang tersembunyi dalam budaya mereka sendiri.

Suasana Hangat dan Keakraban

Acara yang berlangsung dalam suasana hangat dan kekeluargaan ini ditutup langsung oleh Ketua Bamus Suku Betawi 1982, H. Zainudin atau dikenal sebagai Haji Oding. Turut hadir pula Kepala Bidang Pembinaan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Puspla Dirdjaja, serta sejumlah pengurus Bamus Suku Betawi 1982. Hadirnya tokoh-tokoh penting ini menunjukkan dukungan yang kuat terhadap upaya melestarikan budaya Betawi.

Tantangan dan Langkah Masa Depan

Meski pelatihan ini sukses, masih ada tantangan yang perlu dihadapi. Misalnya, kurangnya akses pasar bagi produk-produk lokal dan minimnya kesadaran masyarakat tentang nilai budaya. Namun, dengan adanya program seperti ini, diharapkan dapat menjadi awal yang baik dalam membuka jalan menuju pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis budaya.

Melalui inisiatif-inisiatif seperti pelatihan ini, masyarakat Betawi dapat lebih percaya diri dalam menjaga dan mengembangkan budaya mereka sendiri. Dengan begitu, budaya Betawi tidak hanya menjadi warisan masa lalu, tetapi juga menjadi bagian dari masa depan yang lebih cerah.