
Banjir Bandang di Desa Tanjung Harapan Tewaskan Tiga Orang
Pada hari Selasa, 23 September 2025, wilayah Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Sundang Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan dilanda banjir bandang yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.15 WIB, ketika hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut.
Korban tewas dalam kejadian ini adalah Tarzan (54 tahun), Lena (47 tahun), dan Surmuana (63 tahun). Ketiganya merupakan warga setempat yang tinggal di Desa Tanjung Harapan. Menurut informasi yang diperoleh, para korban sedang tertidur pulas di dalam rumah saat banjir datang secara mendadak. Mereka tidak sempat menyadari bahaya yang mengancam, sehingga akhirnya tersapu oleh aliran air yang deras dan cepat.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan, Sudirman, menjelaskan bahwa penyebab utama banjir bandang adalah curah hujan yang sangat tinggi. Hujan tersebut menyebabkan sungai meluap dan menimbulkan banjir yang menghancurkan berbagai infrastruktur di sekitar lokasi.
"Ketiga jenazah telah ditemukan semua hari ini," ujar Sudirman dalam keterangan tertulis. Ia juga menambahkan bahwa selain merenggut nyawa tiga orang, banjir bandang ini menyebabkan kerusakan parah pada bangunan-bangunan di wilayah tersebut.
Dalam laporan BPBD, dua unit rumah warga hanyut terbawa arus sungai. Delapan unit lainnya mengalami kerusakan berat, sementara tembok pagar desa roboh akibat dampak dari banjir. Selain itu, satu jembatan gantung juga hilang terbawa arus, serta tenda-tenda yang digunakan sebagai tempat pengungsian rusak parah.
Sebagai respons terhadap bencana ini, BPBD Sumatera Selatan segera melakukan langkah-langkah penanggulangan darurat. Salah satunya adalah pendirian posko kesehatan di lokasi kejadian. Posko ini bertujuan untuk memberikan bantuan medis dan layanan kesehatan bagi warga yang terdampak banjir.
Selain itu, petugas BPBD juga melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan distribusi logistik dan bantuan makanan kepada warga yang terkena dampak banjir. Proses evakuasi dan pencarian korban yang belum ditemukan juga terus berlangsung.
Banjir bandang ini menjadi peringatan bagi masyarakat dan pemerintah setempat akan pentingnya persiapan menghadapi bencana alam. Dengan adanya peningkatan intensitas curah hujan akhir-akhir ini, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan siap menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Peristiwa ini juga menyoroti perlunya peningkatan kesadaran masyarakat tentang tindakan pencegahan dan mitigasi bencana. Pemetaan daerah rawan banjir, pembuatan saluran drainase, serta pengelolaan lingkungan yang baik dapat menjadi langkah-langkah efektif untuk mengurangi risiko bencana di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!