Bank Investor Korea Selatan Dukung Likuiditas Nasabah Lokal

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kondisi Likuiditas dan Peran Nasabah Korea di Bank-Bank Asing

Kondisi likuiditas di sektor perbankan menjadi salah satu aspek penting yang memengaruhi kinerja bank. Di antara berbagai kelompok bank, bank-bank dengan modal inti kecil (KBMI) 2 menunjukkan tingkat persaingan yang lebih ketat. Hal ini terlihat dari rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio / LDR) yang mencapai 86,88% per 12 September 2025. Angka ini menunjukkan bahwa bank-bank dalam kelompok ini memiliki ketergantungan tinggi terhadap dana pihak ketiga.

Meski begitu, beberapa bank di kelompok KBMI 2 mendapatkan keuntungan dari kepemilikan oleh grup keuangan asing. Contohnya adalah PT Bank KEB Hana Indonesia dan PT Bank KB Indonesia Tbk, yang berasal dari Korea Selatan. Keberadaan mereka memberikan akses ke pasar yang lebih luas serta sumber dana yang stabil.

Stefen Loekito, Chief Personal Banking Officer Hana Bank, menjelaskan bahwa meskipun jumlah nasabah dari Korea tidak terlalu besar—hanya 0,7% dari total pengguna sebanyak 1,5 juta—kontribusi mereka secara volume cukup signifikan. Ia menyebutkan bahwa nasabah Korea cenderung lebih setia dan memberikan kontribusi sekitar 20% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK).

Menurut Stefenn, mayoritas nasabah Korea di Hana Bank adalah para pekerja yang bekerja di Indonesia. Hal ini terlihat dari penempatan dana mereka yang cenderung terkonsentrasi di wilayah dekat pabrik perusahaan-perusahaan Korea. Dengan demikian, bank tersebut tidak hanya melayani nasabah lokal, tetapi juga masyarakat yang berasal dari luar negeri.

Di masa depan, Hana Bank sedang mengusulkan integrasi rekening nasabah di Indonesia langsung dengan sistem di Hana Bank Korea Selatan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan pendekatan bilateral antara kedua negara. Stefenn berharap, dengan integrasi ini, nasabah Hana Bank di mana pun berada—baik di Korea, Tiongkok, maupun negara lain—dapat dilayani secara optimal.

Informasi terkini menunjukkan bahwa DPK yang berhasil dikumpulkan Hana Bank pada semester pertama 2025 mencapai Rp 27,71 triliun. Angka ini meningkat sebesar 8,79% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini membuktikan bahwa bank tersebut semakin mampu menarik dana dari berbagai kalangan.

Sementara itu, VP Corporate Relations KB Bank, Adi Pribadi, menjelaskan bahwa sebagai bagian dari Kookmin Bank Financial Group (KBFG), KB Bank tidak hanya fokus pada pendanaan, tetapi juga pada penyaluran kredit. Menurutnya, kontribusi nasabah Korea terhadap likuiditas di KB Bank saat ini tidak melebihi 10%. Jika DPK KB Bank pada Agustus 2025 mencapai Rp 42,03 triliun, maka kontribusi dari nasabah Korea sebesar Rp 4,2 triliun.

Portofolio kredit terhadap perusahaan-perusahaan Korea di KB Bank juga terus menunjukkan pertumbuhan positif. Sejak Januari hingga Agustus 2025, portofolio kredit tersebut tumbuh sekitar 20% secara tahunan. KB Bank, sebagai bagian dari KBFG, menawarkan nilai tambah dalam hal kepercayaan dan peluang pertumbuhan bisnis.

Adi menjelaskan bahwa salah satu strategi yang digunakan untuk menjaga momentum kinerja positif adalah dengan menekan biaya pendanaan. Hal ini dilakukan melalui pendekatan strategis untuk mendorong pertumbuhan dana murah (CASA). Dengan demikian, bank dapat menjaga stabilitas keuangan sekaligus meningkatkan daya saing di pasar.