
Komitmen Bill Gates untuk Meningkatkan Dukungan Kesehatan Global
Bill Gates, seorang filantropis terkenal, telah mengumumkan komitmen pendanaan sebesar 912 juta dolar AS atau sekitar Rp15,1 triliun (kurs 1 dolar AS = Rp16.590) untuk mendukung Global Fund dalam upaya memerangi penyakit seperti AIDS, tuberkulosis, dan malaria. Pernyataan ini disampaikan pada Senin (22/9) selama acara Reuters Newsmaker di New York. Ia menyerukan agar pemerintah dunia tidak mengurangi anggaran kesehatan global.
Gates menyatakan bahwa dunia saat ini berada di persimpangan penting. Ia memberi peringatan bahwa jutaan anak berisiko meninggal jika dana kesehatan internasional terus dipangkas. "Seorang anak yang lahir di Nigeria utara memiliki kemungkinan 15 persen meninggal sebelum usia lima tahun. Anda bisa memilih untuk ikut memperbaikinya atau bertindak seolah-olah hal itu tidak penting," ujarnya.
Komitmen terbaru ini mirip dengan donasi Gates Foundation pada 2022, yang juga diberikan dalam siklus penggalangan dana tiga tahunan Global Fund yang berbasis di Jenewa. Namun, keputusan ini hadir di tengah situasi pemangkasan bantuan dari banyak pemerintah, termasuk Amerika Serikat yang memimpin pengurangan.
Gates menekankan bahwa kontribusinya tidak bisa menggantikan peran negara dalam menjaga keberlangsungan program kesehatan. "Saya tidak mungkin menutup kekurangan akibat pemangkasan pemerintah, dan saya tidak ingin menciptakan ilusi tentang itu," tegas pendiri Microsoft tersebut.
Sejak didirikan pada 2000, Gates Foundation telah menjadi salah satu pendonor terbesar untuk inisiatif kesehatan global. Fokusnya adalah mengurangi kematian ibu dan bayi, memberantas penyakit menular, serta membantu jutaan orang keluar dari kemiskinan. Gates bahkan berkomitmen akan mendonasikan hampir seluruh kekayaannya yang kini mencapai 200 miliar dolar AS atau sekitar Rp3.318 triliun pada 2045.
Namun, tantangan pendanaan kini semakin berat. Lembaga Institute for Health Metrics and Evaluation melaporkan bahwa bantuan pembangunan global merosot 21 persen antara 2024–2025, mencapai titik terendah dalam 15 tahun terakhir. Gates mengingatkan bahwa pencapaian dunia yang berhasil menurunkan angka kematian anak hingga separuh sejak 2000 berpotensi terancam jika tren pemangkasan ini berlanjut.
Meski demikian, Gates tetap optimistis bahwa peluang menyelamatkan jutaan nyawa masih terbuka. "Situasi kesehatan anak-anak di dunia lebih buruk daripada yang disadari banyak orang, tetapi prospek jangka panjang kita lebih baik dari yang dibayangkan," ungkapnya.
Gates menyoroti beberapa syarat utama keberhasilan, yaitu menjaga keberlanjutan dukungan bagi lembaga seperti Global Fund dan Gavi, memperkuat layanan kesehatan primer, serta mempercepat distribusi inovasi medis baru seperti obat pencegah HIV jangka panjang, lenacapavir.
Pada acara Goalkeepers Event di New York, yayasan ini menganugerahkan penghargaan Global Goalkeeper Award kepada Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez. Spanyol dinilai menonjol karena justru meningkatkan dukungan, dengan menaikkan kontribusi ke Global Fund sebesar 12 persen dan ke Gavi sebesar 30 persen pada tahun ini, di tengah gelombang pemangkasan global.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!