Bos Danantara: Sampah RI Setara 16.500 Lapangan Bola Tahunan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Tantangan Sampah yang Mengancam Indonesia

Rosan Roeslani, CEO BPI Danantara, menyampaikan data mengejutkan mengenai volume sampah yang dihasilkan Indonesia setiap tahunnya. Menurutnya, negara ini menghasilkan hingga 35 juta ton sampah per tahun, yang setara dengan ukuran 16.500 lapangan sepak bola. Perkiraan ini diungkapkan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengolah Sampah Menjadi Energi (Waste to Energy) bersama kementerian dan lembaga terkait di Wisma Danantara, Selasa (30/9/2025).

Volume Sampah yang Membayangi Jakarta

Sampah yang dihasilkan Indonesia bisa dilihat dari sudut pandang yang lebih konkret. Jika seluruh sampah tersebut ditumpuk di Jakarta, maka ibu kota akan tertutupi lapisan sampah setebal sekitar 20 sentimeter. Hal ini menunjukkan betapa besar jumlah sampah yang dihasilkan setiap tahun.

“Jika kita lihat, 35 juta ton sampah itu menutupi Jakarta, seluruh Jakarta dengan lapisan kurang lebih 20 sentimeter. Jadi bisa dibayangkan begitu banyak sampah yang kita hasilkan setiap tahunnya di Indonesia ini,” ujar Rosan.

Indonesia Memasuki Fase Darurat Sampah

Rosan menegaskan bahwa Indonesia telah memasuki fase darurat sampah yang luar biasa. Masalah ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga melanda berbagai kota besar lainnya di Tanah Air. Ia menilai bahwa isu sampah harus menjadi prioritas utama karena dampaknya yang luas, baik dari segi lingkungan, kesehatan, maupun ekonomi.

“Darurat sampah ini sudah semakin luar biasa, tidak hanya di Jakarta, tetapi banyak di kota-kota besar lainnya dan kami meyakini bahwa waste energy adalah suatu solusi jangka panjang yang bisa menyatukan isu lingkungan, kesehatan, dan juga energi,” tambahnya.

Program Waste to Energy sebagai Solusi

Untuk menghadapi kondisi darurat sampah ini, pemerintah menyerukan program waste to energy (WTE) atau konversi sampah menjadi energi sebagai salah satu prioritas utama. Program ini termasuk dalam salah satu dari 33 proyek strategis nasional (PSN) yang akan dikerjakan oleh Danantara di sejumlah kota di Indonesia.

Namun, Rosan mengungkapkan bahwa dari total 35 juta ton sampah yang dihasilkan Indonesia, sekitar 61 persen tidak terkelola dengan baik dan berakhir dibuang sembarangan atau dibakar secara terbuka. Hanya 38 persen sampah yang sudah terkelola dengan benar, yaitu dikumpulkan, dipilah, dan diangkut ke pusat pengolahan.

Dampak Negatif Sampah yang Tidak Terkelola

Sampah yang menumpuk dan tidak terkelola memiliki dampak negatif yang sangat besar. Dari segi kesehatan, masyarakat dapat terpapar penyakit akibat polusi udara dan air. Dari segi lingkungan, sampah yang tidak dikelola bisa mencemari tanah dan air serta meningkatkan emisi gas rumah kaca.

“Tempat pembuangan sampah ini kurang lebih sekarang menyumbang kurang lebih 2-3 persen emisi gas rumah kaca nasional,” kata Rosan.

Langkah untuk Menciptakan Keseimbangan

Dengan adanya program waste to energy, diharapkan dapat membantu mengurangi beban sampah yang ada serta memanfaatkannya sebagai sumber energi. Hal ini bukan hanya menjawab tantangan lingkungan, tetapi juga memberikan solusi untuk kebutuhan energi yang semakin meningkat.

Dengan pendekatan yang lebih inovatif dan kolaborasi antara pemerintah dan swasta, diharapkan Indonesia dapat mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan dan memanfaatkannya secara optimal. Ini menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan di masa depan.