
Pinjaman Rp 500 Miliar untuk Pendanaan Modal Kerja
PT Buana Finance Tbk. baru-baru ini mengumumkan bahwa perusahaan telah menerima pinjaman sebesar Rp 500 miliar dari PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA. Fasilitas kredit ini ditandatangani oleh kedua pihak pada Senin, 29 September 2025.
Corporate Secretary Buana Finance, Ahmad Khaetami, menyampaikan bahwa dana yang diperoleh akan digunakan sebagai modal kerja. “Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan, yaitu pemberian kredit,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia.
Kinerja Keuangan Perusahaan
Pada kuartal I 2025, Buana Finance telah menyalurkan kredit sebesar Rp 990 miliar. Angka ini sedikit turun dibandingkan periode Maret 2024 yang mencapai Rp 1,18 triliun. Sementara itu, piutang pembiayaan Buana Finance mencapai Rp 6,2 triliun di periode tersebut.
Secara keseluruhan, selama tahun 2024, Buana Finance berhasil menyalurkan pembiayaan atau kredit sebesar Rp 4,09 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 7,93 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 3,79 triliun.
Laba dan Pendapatan Perusahaan
Dalam paparan publiknya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu, 15 Mei 2025, Buana Finance melaporkan laba bersih sebesar Rp 66,07 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 37,09 persen dibandingkan dengan laba bersih pada 2023 yang mencapai Rp 105 miliar.
Selama tahun 2024, pendapatan Buana Finance mencapai Rp 875 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari berbagai sumber, seperti pendapatan sewa sebesar Rp 128 miliar, pendapatan dari pembiayaan konsumen sebesar Rp 613 miliar, serta pendapatan lain sebesar Rp 134 miliar.
Beban Operasional yang Meningkat
Meskipun pendapatan pada tahun 2024 meningkat, beban operasional juga mengalami kenaikan. Pada tahun tersebut, total beban Buana Finance mencapai Rp 792 miliar. Komponen utamanya adalah beban keuangan sebesar Rp 376 miliar, kerugian penurunan nilai sebesar Rp 138 miliar, serta beban operasional dan pemasaran sebesar Rp 277 miliar.
Rasio Pembiayaan Bermasalah
Rasio pembiayaan bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) Gross Buana Finance di posisi 2,70 persen. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan rasio sebelumnya yang berada di level 2,44 persen.
Target Tahun Ini
Tahun ini, Buana Finance menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 4,15 triliun dengan NPF Gross di posisi 1,57 persen. Dari target tersebut, perusahaan membidik laba bersih sebesar Rp 82,74 miliar. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berkembang dan menjaga stabilitas keuangan meski di tengah tantangan pasar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!