Bus Suporter Persita Dirusak di Semarang, 35 Orang Ditahan, Siapa Pelaku?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Insiden Penyerangan Bus Suporter Persita Tangerang di Jalur Pantura

Pada hari Minggu (21/9), terjadi insiden penyerangan terhadap bus rombongan suporter Persita Tangerang di jalur pantura Semarang-Demak. Kejadian ini menimbulkan kerusakan parah pada kendaraan dan memaksa sekitar 40 penumpang untuk dipulangkan menggunakan armada lain.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, mengonfirmasi bahwa sebanyak 35 orang telah diamankan setelah kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya masih dalam proses pengumpulan alat bukti, namun semua yang diamankan telah diperbolehkan pulang.

Menurut Ketua Umum Panser Biru, Kepareng alias Wareng, peristiwa ini diduga dipicu oleh dendam lama antara dua kelompok suporter. Ia menyebutkan bahwa ada insiden serupa yang terjadi musim lalu di Bogor, di mana dua bus suporter PSIS Semarang dihancurkan. Menurut Wareng, hal ini menjadi salah satu penyebab munculnya konflik yang terjadi kembali.

Wareng juga menegaskan bahwa para pelaku tidak termasuk anggota resmi Panser Biru maupun Snex. Ia menyatakan bahwa mayoritas pelaku adalah suporter PSIS Semarang umum, dengan mayoritas dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka tidak memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai bukti keanggotaan resmi.

Meski demikian, Panser Biru tetap memberikan bantuan hukum kepada 35 orang yang sempat ditahan oleh polisi. Wareng menyampaikan rasa prihatin atas kejadian tersebut, meskipun ia menekankan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pelaku tidak mewakili seluruh komunitas suporter.

Insiden ini menjadi viral di media sosial setelah akun Instagram @fortressstad.terrace mengunggah video yang menunjukkan proses perusakan bus. Dalam unggahan tersebut, terlihat beberapa ponsel suporter Persita yang sedang diisi daya di dashboard ikut raib. Selain itu, disebutkan bahwa ada seorang suporter Persita yang sempat dibawa paksa, namun kini sudah kembali ke rombongannya.

Beberapa pihak mengkritik tindakan yang dilakukan oleh kelompok tertentu, dengan harapan agar konflik seperti ini dapat dihindari di masa depan. Di sisi lain, banyak warga yang merasa prihatin terhadap dampak yang dialami oleh para suporter, yang justru ingin menonton pertandingan secara aman dan nyaman.

Peristiwa ini juga memicu diskusi tentang pentingnya pengawasan dan pengelolaan suporter sepak bola, terutama dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pertandingan. Beberapa pihak berharap agar langkah-langkah preventif dapat diambil guna mencegah terulangnya kejadian serupa.

Dengan adanya insiden ini, diharapkan dapat menjadi momentum bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan hubungan antar suporter, serta menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dalam dunia olahraga.