Dirut Transjakarta: Angka Kecelakaan Turun, Tapi...

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penurunan Angka Kecelakaan Armada Transjakarta

Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon, menyampaikan bahwa angka kecelakaan armada Transjakarta mengalami penurunan pada tahun 2024. Ia menjelaskan bahwa data ini diambil berdasarkan Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 85 Tahun 2018 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum. Pernyataan tersebut disampaikan saat rapat kerja Transjakarta bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa (23/9).

Menurut Welfizon, accident rate atau tingkat kecelakaan dihitung dari jumlah kecelakaan per 100 ribu kilometer. Dari data yang diberikan, pada tahun 2022 angkanya mencapai 0,55, kemudian turun menjadi 0,5 pada 2023, dan terus menurun hingga 0,36 pada Agustus 2025 dengan angka 0,32.

Selain itu, dalam sistem manajemen keselamatan, indeks accident rate dan save rate menunjukkan adanya perbaikan. Meski demikian, Welfizon mengakui bahwa masyarakat umumnya tidak terlalu memperhatikan angka statistik ketika terjadi kecelakaan.

Kecelakaan yang Terjadi di Bulan September 2025

Meskipun angka kecelakaan secara keseluruhan menurun, selama bulan September 2025 terjadi tiga kecelakaan yang melibatkan armada Transjakarta.

Kecelakaan pertama terjadi pada hari Sabtu (6/9) di Jalan Minangkabau Timur, yang melibatkan operator DAMRI 2041077. Penyebab kecelakaan adalah pramudi yang mengalami microsleep sehingga menabrak trotoar. Akibatnya, bangunan toko di sekitar lokasi mengalami kerusakan.

Kecelakaan kedua terjadi di perempatan RSUD Tarakan. Bus Transjakarta kembali menabrak trotoar. Dampak dari kejadian ini adalah satu korban luka dari bus Transjakarta. Saat kejadian, bus dari arah Timur bergerak ke kanan, sedangkan truk dari sisi berlawanan juga bergerak ke kanan. Keduanya sama-sama hijau, namun terjadi tabrakan.

Kecelakaan ketiga terjadi pada hari Jumat (19/9), yang melibatkan operator Steady Safe 045 di Jalan Raya Stasiun Cakung dan Jalan Damai. Bus Transjakarta menabrak warung serta beberapa bangunan lain. Dalam kejadian ini, tujuh orang mengalami luka. Lima di antaranya pulang setelah dirawat, dua lainnya dirawat selama dua hari dan kini telah kembali ke rumah. Selain itu, tiga kendaraan dan tiga bangunan rusak, dan telah diselesaikan dengan pemilik.

Tanggung Jawab Pihak Transjakarta

Welfizon menjelaskan bahwa pihak Transjakarta berupaya untuk bertanggung jawab dalam setiap kejadian kecelakaan. Langkah-langkah seperti investigasi, komunikasi dengan korban, dan penyelesaian kerusakan dilakukan secara profesional dan transparan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Transjakarta dalam menjaga keselamatan pengguna jalan dan meningkatkan kualitas layanan transportasi umum di Jakarta.