
Pelindo Tanam 215.200 Bibit Mangrove di Pesisir Indonesia
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) melakukan kegiatan penanaman 215.200 bibit mangrove di sembilan lokasi pesisir di seluruh Indonesia. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional dan menjadi bagian dari program rehabilitasi lingkungan yang bertujuan tidak hanya menjaga ekosistem pesisir, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Program ini mencakup total luas lahan sebesar 134,5 hektar. Dari perhitungan teknis, mangrove yang ditanam memiliki potensi untuk menyerap emisi karbon dioksida hingga ribuan ton. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak lingkungan, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan. Ia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam proses rehabilitasi mangrove agar program ini tidak hanya berupa seremoni, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata.
Mengusung semangat “Pelabuhan Hijau, Masyarakat Sejahtera”, Pelindo berkomitmen untuk menjalankan rehabilitasi mangrove secara berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat mendukung target nasional restorasi mangrove hingga tahun 2029, yaitu merehabilitasi 600 ribu hektare mangrove.
Manfaat Ekonomi dan Sosial bagi Masyarakat
Selain manfaat lingkungan, program ini juga berpotensi memberikan dampak ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat pesisir. Arif menjelaskan bahwa mangrove bisa menjadi investasi sosial yang bermanfaat. Dari ekowisata hingga pengolahan hasil laut, semua bisa tumbuh dari mangrove yang sehat.
Dalam pelaksanaannya, Pelindo melibatkan 17 kelompok tani dan ratusan warga pesisir. Mereka tidak hanya terlibat dalam penanaman bibit, tetapi juga dalam perawatan hingga mangrove tumbuh optimal. Keikutsertaan warga sangat penting agar program ini tidak berhenti pada tahap awal, tetapi berjalan secara berkelanjutan.
Arif menambahkan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo dirancang untuk memberikan dampak nyata dan berkelanjutan. Ia berharap TJSL tidak hanya menjadi aktivitas simbolik, tetapi benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat lokal.
Kontribusi untuk Target Nasional
Selain berdampak langsung pada masyarakat, kegiatan ini juga sejalan dengan target nasional pemerintah dalam merehabilitasi area mangrove. Dengan keterlibatan aktif warga pesisir, Pelindo berharap inisiatif ini dapat menjadi katalis percepatan pencapaian target tersebut.
Adapun, kegiatan ini dilakukan serentak oleh Pelindo Group di berbagai lokasi pesisir. Penanaman bibit mangrove dilakukan secara bersamaan, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Kesimpulan
Kegiatan rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh Pelindo tidak hanya berfokus pada aspek lingkungan, tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir. Dengan pendekatan yang melibatkan masyarakat dan berbasis keberlanjutan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, baik secara ekologis maupun sosial-ekonomi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!