
Kematian Pekerja di Jalan Gayungsari Barat, Proyek Drainase Diselidiki oleh Unit Tipikor
Seorang pekerja proyek saluran drainase di Jalan Gayungsari Barat, Surabaya, meninggal dunia setelah tertimpa box culvert pada Selasa malam (16/9/2025). Korban bernama Sutrisno (45 tahun) ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan akhirnya meninggal dunia setelah mendapat pertolongan medis. Peristiwa ini awalnya dikira sebagai kecelakaan kerja biasa, namun kini penyelidikan menunjukkan adanya indikasi dugaan korupsi dalam proyek yang bernilai miliaran rupiah.
Awalnya, insiden tersebut ditangani oleh Polsek Gayungan. Namun dua hari setelah kejadian, kasus ini dilimpahkan ke Unit Tipikor Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kepala Seksi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, membenarkan bahwa penanganan kasus kini berada di bawah tanggung jawab unit Tipikor. Ia menyatakan bahwa kasus masih dalam tahap penyelidikan.
Meski demikian, Rina tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengapa kasus kematian pekerja ini ditangani oleh Unit Tipikor. Biasanya, kasus yang berkaitan dengan nyawa manusia ditangani oleh unit Jatanras atau Resmob. Ia hanya menjelaskan bahwa kedua unit tersebut sedang sibuk menangani banyak kasus lainnya.
Proyek yang menjadi lokasi kejadian terletak di kawasan Gayungsari Barat, dekat dengan seberang kantor partai. Kontraktornya adalah perusahaan CV Samoka. Proyek ini bertujuan untuk membangun saluran drainase dari Gayungsari 1 hingga Injoko. Dana proyek tersebut berasal dari APBD dengan total anggaran sebesar Rp4,456 miliar.
Setelah kejadian tersebut, proyek yang sebelumnya aktif kini berhenti total. Di lapangan, kondisi proyek tampak mangkrak. Box culvert menumpuk di pinggir jalan, alat berat ditinggalkan, dan police line masih terpasang di area galian. Masyarakat sekitar mulai merasa khawatir dengan kondisi proyek yang kini tidak berjalan lagi.
Hingga saat ini, pihak kontraktor CV Samoka belum memberikan pernyataan resmi meskipun sudah beberapa kali dimintai konfirmasi. Hal ini menimbulkan tanda tanya besar terhadap transparansi dan tanggung jawab perusahaan dalam proyek tersebut.
Penyelidikan Berlanjut dan Tantangan yang Dihadapi
Penyelidikan yang dilakukan oleh Unit Tipikor menunjukkan bahwa pihak berwajib tidak hanya fokus pada penyebab kematian Sutrisno, tetapi juga mencari tahu apakah ada indikasi korupsi dalam pelaksanaan proyek. Dugaan ini muncul karena proyek yang berskala besar dan melibatkan dana negara harus dipertanggungjawabkan secara transparan.
Selain itu, masyarakat sekitar mulai mempertanyakan keselamatan kerja di lokasi proyek. Dengan adanya kejadian kematian yang menimpa salah satu pekerja, penting bagi pihak terkait untuk segera melakukan evaluasi dan tindakan pencegahan agar tidak terjadi kejadian serupa di masa depan.
Kondisi proyek yang kini mandek juga berdampak pada lingkungan sekitar. Box culvert yang menumpuk di pinggir jalan serta alat berat yang ditinggalkan dapat membahayakan pengguna jalan dan membuat lingkungan menjadi tidak rapi. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan cepat dari pihak berwenang untuk membersihkan dan mengatur kembali area proyek.
Dalam situasi seperti ini, publik berharap agar proses penyelidikan berjalan dengan transparan dan profesional. Informasi yang jelas dan akurat akan sangat penting untuk memastikan keadilan dan menegakkan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!