Emas Naik, Saham ARCI, ANTM, MDKA Turun, Ini Penjelasan Analis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Penurunan Harga Saham Emiten Tambang Emas

Harga saham sejumlah emiten tambang emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan tajam meskipun harga komoditas emas terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh aksi ambil untung dari para investor setelah saham mengalami reli yang signifikan dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan data perdagangan BEI pada Selasa (30/9), harga saham PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) turun 9,46% atau 105 poin ke level 1.005. Sementara itu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merosot 4,24% atau 140 poin ke level 3.160, dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 4,09% atau 90 poin ke level 2.110.

Menurut Muhammad Wafi, Head of Research Korea Investment and Sekuritas Indonesia, koreksi tajam pada harga saham emiten tambang emas merupakan dampak dari aksi ambil untung setelah harga emas mencapai rekor tertinggi. Investor cenderung melakukan realisasi profit ketika harga emas melampaui tingkat tertinggi sepanjang masa (ATH).

Wafi menjelaskan bahwa penurunan harga saham tersebut bersifat teknikal dan tidak menunjukkan perubahan fundamental. Meski demikian, ia menilai saham ANTM masih menarik karena adanya diversifikasi bisnis antara emas dan nikel. Dua lini bisnis ini dinilai akan memberikan keuntungan bagi ANTM, dengan emas yang didukung oleh momentum harga yang terus naik dan proyek hilirisasi nikel.

Di sisi lain, ARCI masuk ke dalam kategori saham berkapitalisasi kecil (small cap) yang lebih sensitif terhadap pergerakan harga emas. Wafi menyatakan bahwa saham ini lebih cocok untuk investor atau trader agresif, meskipun fundamentalnya belum sekuat saham-saham berkapitalisasi besar.

Sementara itu, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) tengah fokus pada ekspansi melalui pembangunan fasilitas heap leach plant untuk meningkatkan produksi emas. Jika produksi berjalan sesuai target, kinerja BRMS berpeluang membaik secara signifikan. Menurut Wafi, saham BRMS cocok bagi investor yang siap menghadapi volatilitas tinggi.

MDKA memiliki eksposur ganda terhadap emas dan tembaga. Meskipun prospek emas tetap positif, harga tembaga cenderung fluktuatif. Namun, narasi hilirisasi smelter tetap menjadi nilai tambah bagi MDKA dalam jangka panjang.

Wafi memberikan proyeksi target harga saham terdekat masing-masing emiten, yaitu: * ANTM: Rp 4.400 * ARCI: Rp 940 * BRMS: Rp 900 * MDKA: Rp 2.200

Prediksi Target Harga Saham

Hal senada disampaikan oleh Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas. Ia juga menilai bahwa koreksi harga saham emiten tambang emas terjadi karena aksi ambil untung.

Selain itu, Ivan Rosanova dari BinaArtha Sekuritas memberikan prediksi target harga jangka pendek saham emiten tambang emas, antara lain: * ANTM: Rp 3.400, Rp 3.600, Rp 3.800, Rp 4.080 * MDKA: Rp 2.340, Rp 2.470, Rp 2.630, Rp 2.890

Kenaikan Harga Emas Global

Harga emas global kembali mencatatkan rekor tertinggi pada Selasa (30/9) di tengah kekhawatiran potensi penutupan pemerintah Amerika Serikat dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik 1% menjadi US$ 3.870,14 per ons pukul 06.34 GMT. Harga emas batangan telah naik 12,3% pada September dan kemungkinan mencatatkan kenaikan persentase bulanan terbesar sejak November 2009. Pada pukul 20.46 GMT, harga emas global turun ke level US$ 3.863 per ons.

Selama satu bulan terakhir, harga emas di pasar spot naik 8,47% atau sebesar 298,71 poin. Sementara itu, dalam enam bulan terakhir, harga emas telah melesat 22,92% atau sebesar 713,65 poin.