
Saham Emas Naik di Tengah Rekor Harga Emas Global
Harga emas global terus menunjukkan kenaikan yang signifikan, mencapai rekor baru sebesar US$3.800 per troy ounces. Hal ini berdampak pada kinerja saham emiten-emiten tambang emas di pasar modal Indonesia.
Pada hari Selasa (30/9/2025), harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 1,9% menjadi US$3.829,63 per ounce setelah sempat menyentuh level tertinggi sebesar US$3.833,37. Sementara itu, harga emas berjangka Comex AS untuk pengiriman Desember juga menguat sebesar 1,2% di level US$3.855,20.
Emas, yang biasanya menunjukkan performa positif dalam situasi suku bunga rendah maupun ketidakpastian ekonomi, telah melonjak lebih dari 43% sepanjang tahun ini. Kenaikan ini mendorong kenaikan saham-saham emiten emas di pasar modal Indonesia.
Performa Saham Emas di Pasar Modal
Pada pagi hari, sebagian besar saham emiten emas terpantau mengalami penguatan. Berdasarkan data Bloomberg hingga pukul 09.07 WIB:
- PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam naik 0,91% ke level Rp3.330.
- PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang merupakan bagian dari Grup Bakrie dan Grup Salim melejit 10% ke posisi Rp935 per saham.
- PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terapresiasi 1,36% ke level Rp2.230.
- PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) menguat 2,2% ke posisi Rp3.720 per saham.
- PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) melaju 4,35% ke level Rp600.
- PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menguat 1,08% ke level Rp940 per saham.
Namun, tidak semua saham emas mengalami penguatan. Beberapa saham seperti:
- PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) terpantau anjlok 4,05% ke level Rp1.065.
- PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) stagnan di posisi Rp7.025.
Faktor Pendorong Kenaikan Harga Emas
David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, menjelaskan bahwa permintaan aset safe haven akibat potensi penutupan pemerintahan AS menjadi salah satu faktor utama reli emas. Pelemahan tipis dolar juga turut memperkuat kenaikan harga logam mulia tersebut.
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu dengan pimpinan Kongres dari Partai Republik dan Demokrat pada Senin malam waktu setempat guna membahas perpanjangan anggaran pemerintah. Tanpa kesepakatan, penutupan sebagian pemerintahan federal akan dimulai pada Rabu.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah menguasai Desa Shandryholove di wilayah Donetsk, Ukraina Timur. Sementara itu, data Indeks Harga Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang dirilis Jumat lalu sesuai ekspektasi pasar, sehingga memperkuat keyakinan investor atas peluang pemangkasan suku bunga The Federal Reserve pada pertemuan Oktober dan Desember.
“Data PCE pekan lalu tidak menjadi hambatan bagi potensi satu atau dua kali pemangkasan suku bunga tambahan oleh The Fed. Faktor ini terus menjadi penopang bagi emas dan perak,” tambah Meger.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!