
Prospek Sektor Ritel di Kuartal IV-2025
Sektor ritel di Indonesia diperkirakan akan menunjukkan kinerja positif pada kuartal IV-2025. Hal ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk sentimen musiman dan peningkatan daya beli masyarakat. Analis dari berbagai lembaga keuangan menyatakan bahwa periode akhir tahun biasanya menjadi momen yang menguntungkan bagi sektor ini.
Faktor Pendorong Kinerja Sektor Ritel
Periode kuartal IV sering kali menjadi waktu yang menguntungkan bagi sektor ritel karena adanya kombinasi antara kenaikan daya beli, stimulus ekonomi, serta momentum liburan seperti Natal dan Tahun Baru. Selain itu, tren suku bunga yang menurun juga memberikan dampak positif terhadap konsumsi rumah tangga.
Menurut analis dari Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, kondisi tersebut membuat sektor ritel memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan. Ia menjelaskan bahwa dengan suku bunga yang lebih rendah, masyarakat cenderung lebih percaya diri dalam berbelanja, terutama untuk kebutuhan pribadi dan keluarga.
Selain itu, Abdul Azis Setyo Wibowo dari Kiwoom Sekuritas Indonesia juga menilai prospek sektor ritel cukup menjanjikan. Menurutnya, momentum liburan akhir tahun selalu membawa peningkatan konsumsi masyarakat, terutama pada momen Natal dan Tahun Baru. Dukungan dari stimulus pemerintah dan perbaikan daya beli juga menjadi faktor pendukung tambahan.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meskipun prospek sektor ritel terlihat positif, beberapa risiko tetap perlu diperhatikan. Antara lain adalah pelemahan daya beli masyarakat, inflasi yang tinggi, serta ketidakpastian nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi kinerja emiten ritel, terutama jika terjadi penurunan daya beli secara signifikan.
Rekomendasi Saham untuk Investor
Beberapa emiten ritel dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang baik di sisa 2025. Berikut beberapa rekomendasi yang disampaikan oleh para analis:
- MAPI – Emitter ini unggul di segmen premium dan lifestyle, dengan eksposur terhadap berbagai merek global.
- ACES – Prospeknya didukung oleh pemulihan sektor properti dan meningkatnya permintaan produk rumah tangga.
- AMRT – Tetap mendominasi segmen minimarket dengan pertumbuhan stabil sepanjang tahun.
- RALS – Berpeluang terdorong oleh momentum musiman yang kuat, meskipun kinerjanya cenderung bergantung pada periode tertentu.
Menurut Wafi, investor sebaiknya fokus pada emiten yang memiliki brand kuat, jaringan luas, serta model bisnis hybrid offline-online. Untuk trading jangka pendek, saham RALS dan MAPI bisa menjadi pilihan, sementara untuk jangka menengah, AMRT dan ACES lebih defensif.
Wafi merekomendasikan untuk mencermati saham MAPI, ACES, AMRT, dan RALS dengan target harga masing-masing Rp 1.500, Rp 500, Rp 2.200, dan Rp 500 per saham.
Sementara itu, Azis menyarankan investor agar lebih selektif dalam memilih emiten. Ia menekankan pentingnya memperhatikan fundamental yang kuat, neraca yang sehat, serta strategi digital yang jelas. Pendekatan investasi bertahap dinilai lebih aman untuk mengurangi risiko fluktuasi jangka pendek.
Azis juga merekomendasikan untuk melakukan trading buy saham AMRT di target harga Rp 2.160 per saham. Hal ini dilakukan karena kemungkinan adanya peningkatan kunjungan pelanggan pada gerai AMRT selama momen liburan Natal dan Tahun Baru.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!