
Serangan KKB di Distrik Seradala dan Kolf Braza
Serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak kembali terjadi di dua distrik berbeda di wilayah Papua. Tidak hanya menyerang Distrik Kolf Braza, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, kelompok ini juga melancarkan aksi serangan di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Tengah. Dampak dari penyerangan tersebut meninggalkan korban jiwa dan mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tersebut.
Di Distrik Kolf Braza, seorang warga sipil bernama Indra Guru Wardana tewas akibat ditembak oleh KKB. Selain itu, rumah korban juga dibakar hingga ludes. Kejadian ini terjadi pada Selasa (23/9/2025). Akses menuju lokasi kejadian dinilai cukup sulit, baik dari segi transportasi maupun komunikasi. Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyebut bahwa peristiwa ini melibatkan sekitar enam anggota KKB. Salah satu di antaranya membawa senjata laras panjang lengkap dengan teleskop. Mereka diduga telah merencanakan aksi serangan dengan memanfaatkan kondisi geografis yang sulit dijangkau aparat.
Sementara itu, di Distrik Seradala, serangan terjadi sejak Minggu (20/9/2025) malam hingga Senin (21/9/2025) pagi. Serangan terjadi di Kampung Bingki dan Camp Kali Kulum. Para korban sebagian besar adalah pekerja tambang yang diserang menggunakan senjata tajam dan senjata api. Akibatnya, lima korban tewas dalam insiden ini. Evakuasi korban sempat tertunda karena cuaca buruk dan kontak tembak di lokasi kejadian.
Pada Juni 2025, dua warga sipil juga menjadi korban penyerangan di Kampung Samboga, Seradala. Salah satu korban tewas akibat luka bacok, sementara yang lain mengalami luka parah akibat panah dan bacokan. Saat ini, kondisi keamanan di Distrik Seradala menjadi perhatian serius aparat keamanan. Peningkatan patroli dan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada serta melaporkan aktivitas mencurigakan dilakukan sebagai langkah pencegahan.
Kronologi Penyerangan
Menurut informasi yang diperoleh, penyerangan dilakukan oleh KKB pimpinan Elkius Kobak. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok bersenjata yang melakukan tindakan kekerasan dan kriminal terhadap warga sipil, aparat keamanan, serta fasilitas umum. Mereka sering melakukan penyerangan, pembakaran, penyanderaan, dan sabotase terhadap fasilitas publik seperti bandara, sekolah, dan puskesmas.
Dari keterangan saksi, pada Minggu pukul 19.00 WIT, dua pekerja tambang ditemukan tewas mengenaskan dengan luka akibat kekerasan di Jalan Poros Kampung Bingki. Sejumlah penambang lain berusaha menyelamatkan diri ke Dekai, namun terhambat cuaca buruk. Keesokan harinya, Senin pukul 08.00 WIT, KKB kembali melancarkan serangan di Camp Kali Kulum. Mereka menggunakan panah dan senjata api hingga membuat panik para pendulang emas. Tiga orang kembali menjadi korban, sehingga total korban jiwa sementara berjumlah lima orang.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengonfirmasi adanya laporan tambahan tiga korban dari lokasi kejadian. Namun pihaknya belum bisa memastikan identitas maupun jumlah total korban. "Kami mendapat informasi bahwa ada tiga jenazah lagi yang menjadi korban dari kelompok kriminal bersenjata ini. Namun hingga kini tim belum bisa mencapai TKP karena sempat terjadi kontak tembak," kata Faizal melalui siaran pers.
Upaya evakuasi yang direncanakan juga harus tertunda akibat hujan deras yang mengguyur Yahukimo. Arus sungai yang semakin deras membuat tim tak bisa menyeberang ke lokasi kejadian. "Informasi sementara menyebutkan ada lima korban jiwa. Tetapi kepastian data baru bisa dipublikasikan setelah evakuasi berhasil dilakukan," tambahnya.
Upaya Peningkatan Keamanan
Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, menyampaikan bahwa aparat keamanan telah memperketat patroli di Yahukimo untuk mencegah aksi susulan. "Langkah-langkah pengamanan diperkuat. Fokus kami adalah memulihkan rasa aman masyarakat sekaligus mencegah jatuhnya korban lagi," ujarnya. Satgas Ops Damai Cartenz mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada, serta segera melaporkan aktivitas mencurigakan.
Polri menegaskan keselamatan warga menjadi prioritas utama, dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua. Insiden ini menunjukkan tantangan besar bagi aparat keamanan dalam menjaga stabilitas di wilayah Papua, terutama di daerah-daerah pedalaman yang akses transportasinya terbatas.
Lokasi Distrik Seradala dan Kolf Braza
Distrik Seradala adalah salah satu distrik yang terletak di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan. Wilayah ini dikenal sebagai daerah pegunungan yang cukup terpencil dan memiliki tantangan geografis yang signifikan, seperti akses transportasi yang terbatas dan kondisi alam yang ekstrem.
Sementara itu, Distrik Kolf Braza adalah sebuah distrik yang terletak di Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Indonesia. Wilayah ini berada di bagian selatan Papua dan dikenal sebagai daerah terpencil dengan akses yang cukup sulit, terutama karena kondisi geografis dan minimnya infrastruktur. Belakangan ini, Distrik Kolf Braza menjadi sorotan nasional karena insiden kekerasan yang melibatkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!