
Pemantauan CCTV Mengungkap Aktivitas Arya Daru Bersama Rekan Kerjanya
Pihak kepolisian telah merilis rekaman CCTV yang menunjukkan aktivitas diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru, bersama rekan kerjanya, Vara, di sebuah pusat perbelanjaan. Rekaman ini menjadi salah satu bukti penting dalam penyelidikan mengenai kematian Arya yang masih menyimpan banyak misteri.
Menurut Kasubdit Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, rekaman CCTV dari toko pakaian di Grand Indonesia menunjukkan interaksi dekat antara Arya Daru dan Vara. Dalam penjelasannya, ia menyebut bahwa korban sempat berkomunikasi dengan istrinya, Meta Ayu Puspitantri, untuk izin mengunjungi Grand Indonesia. Saat itu, Arya mengatakan bahwa ia akan pergi sendirian.
"Sepengetahuan istri, dia sendiri di sini," ujar AKBP Reonald. Namun, rekaman yang dirilis ke publik menunjukkan bahwa Arya tidak sendirian. Di dalam toko, ia lebih sering ditemani oleh Vara. Keduanya terlihat akrab saat memilih pakaian, sementara rekan lainnya, Dion, tampak mencari baju secara terpisah.
"Di sini hanya berdua (Arya dan Vara), saudara D (Dion) tidak terlihat," tambah Reonald.
Vara, yang mengenakan gaun batik selutut dan tas bermotif Mickey Mouse, terlihat aktif membantu Arya memilih pakaian. Mereka terekam selalu berjalan berdekatan di dalam toko. Setelah selesai berbelanja, ketiganya masuk ke sebuah restoran. Namun, tak lama kemudian, Arya terlihat terburu-buru meninggalkan tempat makan untuk kembali ke toko pakaian membeli dasi.
Momen krusial terjadi setelahnya, ketika Arya diduga salah mengirim pesan yang seharusnya ditujukan untuk Vara ke ponsel istrinya. Pesan singkat berisi, "Ay naik apa? Msh maem?," menimbulkan pertanyaan dari sang istri. Namun, pesan tersebut tidak pernah mendapat balasan hingga Arya Daru ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya keesokan harinya.
Pengakuan Kuasa Hukum Keluarga
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru, Dwi Librianto, sebelumnya menjelaskan bahwa pada hari kejadian, Senin, 7 Juli 2025, Arya sempat memberitahu istrinya akan makan siang bersama Vara dan Dion untuk membahas pekerjaan.
"Siang dia SMS ke istrinya bahwa akan makan siang dengan Vara dan Dion," kata Dwi. Sore harinya, Arya kembali pergi ke Grand Indonesia bersama kedua rekannya tersebut setelah kembali ke kantor.
Menurut Dwi, istri Arya mengenal sosok Vara sebagai rekan kerja suaminya, namun tidak mengetahui adanya hubungan personal di antara keduanya. Perilisan rekaman CCTV ini menjadi bukti baru yang signifikan dalam penyelidikan misteri kematian diplomat muda tersebut.
Analisis dan Kesimpulan
Rekaman CCTV ini menunjukkan bahwa Arya Daru tidak sepenuhnya jujur kepada istrinya mengenai kebersamaannya dengan Vara. Meski ia mengatakan akan pergi sendirian, fakta di lapangan menunjukkan bahwa ia lebih sering ditemani oleh Vara. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai hubungan antara Arya dan Vara serta peran mereka dalam kasus ini.
Selain itu, kesalahan pengiriman pesan yang dilakukan Arya juga menjadi titik penting dalam penyelidikan. Pesan yang tidak disengaja ini mungkin menjadi indikasi awal dari konflik atau ketegangan yang terjadi sebelum kematian Arya.
Dengan informasi yang diperoleh dari rekaman CCTV dan pernyataan dari kuasa hukum keluarga, penyidik kini memiliki gambaran lebih jelas tentang aktivitas Arya sebelum kematian tragisnya. Meskipun begitu, masih banyak hal yang perlu diklarifikasi untuk memastikan kebenaran dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!