
Festival Jazz Traffic Kembali Digelar di Surabaya
Festival musik yang khas dengan nuansa jazz, Jazz Traffic Festival, kembali hadir di Grand City Convex Surabaya, Jawa Timur. Acara yang digelar pada hari Sabtu dan Minggu, 27-28 September 2025, telah memasuki tahun ke-12 penyelenggaraannya. Dengan menghadirkan sebanyak 26 penampil, baik grup maupun individu, festival ini menawarkan pengalaman hiburan yang beragam melalui tiga panggung utama.
Daftar Penampil di Hari Pertama
Pada hari pertama, para penggemar jazz akan disuguhi oleh sejumlah nama-nama besar dalam dunia musik tanah air. Beberapa di antaranya adalah Raisa, Ardhito Pramono, Diskoria feat Andien, Coldiac, Suara Kayu, Celia Noreen, 1 Tengah, Five Sub, Resident Rush, Wijaya 80, dan Jazz Band Winner. Selain itu, panitia juga mengundang penyanyi dangdut Jawa, Denny Caknan, untuk tampil di hari pertama.
Denny Caknan, penyanyi asal Ngawi, Jawa Timur, dikenal dengan lagu-lagunya yang populer seperti “Kartonyono Medot Janji” dan “Mundur Alon-alon”. Ia sering dijuluki sebagai penerus Didi Kempot karena memiliki ciri khas musik yang sama.
Penampil di Hari Kedua
Di hari kedua, penonton akan disuguhkan oleh penyanyi senior dari Malaysia, Sheila Majid. Artis berusia 60 tahun ini terkenal lewat lagu-lagunya seperti “Antara Anyer dan Jakarta” dan "Sinaran". Ia akan berkolaborasi dengan Tohpati. Penampil lainnya yang akan tampil antara lain Glenn Fredly Live by The Bakuucakar feat Sabrina, Indro Hardjodikoro Group feat Indra Qadarsih, The Lantis, Daun Jatuh, The Skuy, Pawitra, Undbodevan, Sound of Pitches by PCU, dan Jazz Band Winner.
Pengambilan Genre Dangdut Koplo Berdasarkan Permintaan Pendengar
Ketua Panitia Jazz Traffic Festival 2025, Irma Widya Budianti, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja memasukkan genre dangdut koplo ke dalam festival jazz karena ada permintaan dari pendengar Radio Suara Surabaya. Menurut dia, penggunaan genre lain dalam festival jazz sudah dilakukan beberapa kali sebelumnya.
Contohnya pada gelaran Jazz Traffic Festival 2013, panitia mengundang seniman ludruk, Kartolo. Selain itu, pada 2018, Via Vallen dan pada 2019, Didi Kempot pernah tampil. Irma menyatakan bahwa Denny Caknan tidak diminta mengubah gaya musiknya menjadi jazz. Ia menilai penonton lebih suka mendengarkan musik sesuai dengan aslinya. Ia juga menyebutkan bahwa jika harus menyesuaikan dangdut koplo ke irama jazz, latihan akan memakan waktu lama.
Sentuhan Khusus untuk Penonton Sheila Majid
Untuk penampilan Sheila Majid, panitia memberikan sentuhan khusus. Mereka mengubah cara duduk penonton yang biasanya lesehan menjadi duduk di kursi. Hanya 250 kursi yang tersedia, dan ternyata semua sudah dipesan. Irma menyebutkan bahwa selain penggemar Sheila Majid di Indonesia, fans dari Malaysia juga akan hadir.
Tema “Be Yourself” dalam Festival Ini
CEO Suara Surabaya Media, Verry Firmansyah, menjelaskan bahwa tema yang diusung dalam festival ini adalah “Be Yourself”. Maknanya, kata dia, adalah pesan tentang kebebasan mengekspresikan diri dan merayakan musik lintas genre maupun generasi. “Jazz Traffic Festival bukan sekadar konser, melainkan ruang perayaan musik, budaya, dan kebersamaan,” ujar Verry.
Ia menambahkan bahwa konsistensi radio dalam menyelenggarakan festival ini setiap tahun menarik perhatian Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Kota Surabaya. Hal ini membuka peluang bagi festival jazz tersebut untuk dilirik oleh sponsor-sponsor besar dari Jakarta.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!