Garut Jadi Tuan Rumah WJTM 2025, Panggung Pariwisata Jawa Barat

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Event Pariwisata Tahunan yang Menyatukan Pelaku Industri

West Java Travel Mart (WJTM) 2025 kembali digelar sebagai ajang tahunan yang mempertemukan para pelaku industri pariwisata. Kali ini, acara tersebut diselenggarakan di Gedung Pendopo Kabupaten Garut pada tanggal 21 hingga 24 September 2025. WJTM 2025 mengusung tema "Mewujudkan Ekosistem Pariwisata Berbasis Teknologi dan Konektivitas", yang bertujuan untuk menciptakan sistem pariwisata yang lebih modern dan terintegrasi.

Acara ini berfokus pada model bisnis Business to Business (B2B), di mana Tour Operator dan Travel Supplier bertindak sebagai pihak penjual, sedangkan travel agent atau biro perjalanan wisata menjadi pihak pembeli. Dengan demikian, WJTM tidak hanya menjadi wadah promosi destinasi, tetapi juga menjadi sarana kerja sama antar pelaku usaha dalam sektor pariwisata.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Jawa Barat, Daniel Nugraha, menjelaskan bahwa Kabupaten Garut dipilih sebagai tuan rumah karena memiliki potensi pariwisata yang sangat besar. Menurutnya, Garut sudah dikenal secara internasional dengan berbagai keunikan alam dan budaya yang dimilikinya.

"Garut memiliki banyak gunung berapi yang tidak ditemukan di provinsi lain seperti Papandayan, Talaga Bodas, Kamojang, dan lainnya. Selain itu, hotel-hotel bintang 4 di Garut telah mampu bersaing secara nasional," ujarnya dalam keterangannya.

Selain wisata alam, Garut juga menawarkan berbagai potensi wisata kuliner, belanja oleh-oleh, dan budaya yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Dengan demikian, acara ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan seluruh aspek keunikan Garut kepada para peserta.

Partisipasi dari Berbagai Daerah

WJTM 2025 diikuti oleh peserta dari 18 provinsi di Indonesia serta 27 wisatawan asing dari Vietnam, Thailand, Singapura, dan Malaysia. Acara ini menjadi wadah diskusi tentang berbagai hal terkait pariwisata, termasuk kerja sama dalam penyediaan paket wisata, penginapan, atraksi, dan promosi destinasi. Tujuannya adalah untuk membangkitkan kembali industri pariwisata setelah masa pandemi dan meningkatkan kualitas layanan bagi wisatawan.

Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, yang hadir dalam pembukaan acara, menyampaikan apresiasinya terhadap WJTM sebagai momen penting dalam membangun jaringan yang lebih kuat antara pelaku bisnis dan masyarakat. Ia juga menilai bahwa acara ini menjadi peluang untuk mempromosikan pariwisata yang berkelanjutan dan inklusif di Jawa Barat.

Ia berharap WJTM dapat memperkuat keragaman industri pariwisata di Jawa Barat. "Kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat merupakan kunci dalam merevitalisasi sektor pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional," ujarnya.

Keberlanjutan dan Inovasi dalam Pariwisata

Tema yang diusung dalam WJTM 2025 menunjukkan komitmen para pelaku industri pariwisata untuk membawa sektor ini menuju era digital dan lebih terhubung. Teknologi dan konektivitas menjadi elemen penting dalam pengembangan destinasi wisata yang lebih efisien dan ramah pengguna.

Dalam diskusi yang berlangsung, peserta membahas berbagai strategi untuk meningkatkan daya tarik destinasi Garut dan Jawa Barat secara umum. Mulai dari pemanfaatan media sosial untuk promosi hingga pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata.

Dengan partisipasi yang cukup luas dan fokus pada inovasi, WJTM 2025 diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam membangkitkan kembali industri pariwisata yang sempat terpuruk akibat dampak pandemi. Acara ini juga menjadi bukti bahwa kolaborasi dan kreativitas dapat menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan di sektor pariwisata.