
Peningkatan Aktivitas Vulkanik Gunung Burni Telong
Gunung Burni Telong kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Akibatnya, status gunung berapi yang terletak di Kabupaten Bener Meriah naik dari Level I (normal) ke Level II (waspada). Perubahan ini disebabkan oleh sejumlah aktivitas seismik yang tercatat sejak Senin (22/9/2025).
Selain itu, pada malam hari tanggal yang sama, terjadi beberapa kali gempa bumi dengan kekuatan mencapai 3,5 Magnitudo. Getaran tersebut dirasakan oleh masyarakat di sekitar Bener Meriah dan Aceh Tengah, memicu kekhawatiran akan potensi bencana alam yang lebih besar.
Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunung Burni Telong, selama tanggal 22 September 2025, tercatat sebanyak 44 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, dan 17 kali gempa tektonik jauh. Hal ini menjadi indikasi bahwa aktivitas gunung berapi sedang meningkat.
Pada Senin (22/9/2025) pukul 21.00 WIB, status Gunung Burni Telong resmi dinaikkan menjadi waspada (Level II). Informasi ini disampaikan oleh Riswan, petugas dari Pos Pengamatan Gunung Burni Telong kepada TribunGayo.com, Selasa (23/9/2025).
Dalam periode pengamatan, Senin (22/9/2025) pukul 00.00-24.00 WIB, kondisi visual Gunung Burni Telong tercatat cukup stabil, meskipun kabut sempat menyelimuti puncaknya. Cuaca bervariasi dari cerah, mendung hingga hujan. Suhu udara berkisar antara 18 hingga 23°C, dengan angin bertiup ke arah timur laut.
Asap kawah tidak terpantau, namun satu kali hujan deras dilaporkan terjadi pada pukul 16.10-17.35 WIB. Riswan mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 1,5 km dari kawah Gunung Burni Telong. Ia juga menyarankan untuk menghindari area fumarola dan solfatara, terutama saat cuaca mendung atau hujan karena berisiko tinggi terhadap paparan gas beracun.
Riwayat Perubahan Status Gunung Burni Telong
Sebelumnya, Gunung Burni Telong tercatat beberapa kali mengalami perubahan status sepanjang tahun ini. Pada 2 Agustus 2025, statusnya naik dari normal ke waspada. Lalu, pada 9 September 2025, status turun kembali ke normal. Pada 22 September 2025, kembali naik ke Level II (waspada).
Perubahan ini menjadi perhatian serius bagi warga sekitar, pemerintah daerah, dan BPBD Bener Meriah. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang namun waspada serta mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bener Meriah, Ilham Abdi, meminta masyarakat tidak panik karena level waspada ini masih dianggap aman. Hal ini lantaran masih ada dua level lagi hingga Burni Telong meletus, yaitu Level III (siaga) dan Level IV (awas).
Ia menegaskan bahwa tidak perlu panik, tetapi tetap waspada. Karena kondisi gunung tidak bisa diprediksi. Ia menambahkan bahwa pihaknya terus memantau kondisi gunung melalui laporan yang disampaikan oleh petugas Pos Pengamatan serta BPBD.
Sampai saat ini, kondisi Gunung Burni Telong masih dianggap aman karena berada dalam radius yang direkomendasikan. Namun, masyarakat tetap diminta untuk menjaga kewaspadaan dan mengikuti informasi terbaru dari pihak berwenang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!