
Kunjungan Duta Besar Uni Emirat Arab ke Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menerima kunjungan Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Y.M. Abdulla Salem AlDhaheri, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, pada Rabu 1 Oktober 2025. Pertemuan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan UEA.
Pembahasan utama dalam pertemuan tersebut mencakup peluang kerja sama dan investasi strategis antara kedua pihak, khususnya di sektor penerbangan, agribisnis, dan infrastruktur. Dedi menyambut baik minat UEA untuk menanamkan modal di Jawa Barat, terutama di kawasan Rebana dan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka pintu selebar-lebarnya bagi investasi dari Uni Emirat Arab. Kami siap memastikan prosesnya berjalan cepat, transparan, dan saling menguntungkan," ujar Dedi.
Ia menegaskan bahwa kerja sama dengan UEA tidak hanya memberi dampak ekonomi, tetapi juga memperkuat hubungan strategis dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat kedua negara. Berdasarkan data, realisasi investasi UEA di Jawa Barat sejak 2020 hingga pertengahan 2025 telah mencapai Rp 1,6 triliun.
Untuk mendukung minat investor, Dedi memastikan Pemprov Jabar terus memperkuat iklim investasi yang kondusif. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penyederhanaan proses perizinan berbasis risiko (Online Single Submission Risk Based Approach/ OSS-RBA), serta peningkatan koordinasi lintas instansi di tingkat pusat dan daerah.
"Selain itu, kami juga menjamin keamanan dan kelancaran investasi lewat program Jabar Manunggal yang dijalankan bersama aparat penegak hukum," ujarnya.
Dedi menambahkan bahwa Pemprov Jabar juga tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang adaptif, sehat, terampil, dan produktif. Melalui prinsip Pancawaluya, Jabar ingin memastikan setiap investor mendapatkan dukungan tenaga kerja berkualitas untuk keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Peluang Investasi di Sektor Penerbangan dan Agribisnis
Kepala DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Jawa Barat, Dedi Taufik, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menyoroti peluang investasi di Kawasan Rebana dan pengembangan BIJB Kertajati. Dubes UEA menyampaikan ketertarikan berinvestasi di Jawa Barat, khususnya di sektor agribisnis dan penerbangan.
Salah satu pembahasan yang mengemuka adalah potensi kerja sama dengan maskapai Etihad untuk membuka penerbangan umroh langsung dari Kertajati. Selain sektor penerbangan, delegasi UEA juga meninjau potensi investasi agribisnis di Kabupaten Sumedang senilai lebih dari Rp 189 miliar. Mereka juga menaruh perhatian pada peluang investasi infrastruktur lainnya, termasuk pembangunan jalan tol.
Langkah Strategis untuk Menarik Investor
Pemprov Jabar terus berupaya meningkatkan daya tarik Jawa Barat sebagai lokasi investasi. Salah satu langkah yang diambil adalah mempercepat proses perizinan melalui sistem OSS-RBA. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses izin usaha bagi para investor.
Selain itu, Pemprov Jabar juga fokus pada pengembangan infrastruktur pendukung seperti jalan tol, bandara, dan fasilitas agribisnis. Dengan adanya infrastruktur yang memadai, diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan bisnis dan investasi yang lebih efisien.
Masa Depan Kerja Sama yang Menguntungkan
Kunjungan Duta Besar UEA ke Jawa Barat menandai awal dari kolaborasi yang lebih luas antara dua pihak. Dengan fokus pada sektor-sektor strategis seperti penerbangan, agribisnis, dan infrastruktur, Jawa Barat memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor asing.
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa Pemprov Jabar akan terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan investasi yang kondusif dan mendukung keberlanjutan bisnis. Dengan kerja sama yang kuat dan komunikasi yang baik, diharapkan hubungan antara Jawa Barat dan UEA dapat berkembang lebih jauh lagi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!