Hadiri Perayaan Maulid di UIN Alauddin, Habib Ja'far Ajak Generasi Z Cintai Allah SWT

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Hadiri Perayaan Maulid di UIN Alauddin, Habib Ja'far Ajak Generasi Z Cintai Allah SWT

Ceramah Habib Husein Ja’far Al-Hadar dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di Masjid Agung Sultan Alauddin UIN Alauddin Makassar pada Senin, (22/9/2025), menjadi momen bersejarah. Acara ini dihadiri oleh ribuan peserta yang hadir secara langsung dan mencerminkan antusiasme besar terhadap ceramah yang disampaikan oleh Habib Husein Ja’far Al-Hadar.

Habib Husein, yang dikenal sebagai penceramah muda, menjadi salah satu tokoh yang pertama kali hadir dalam acara tersebut. Ia menyampaikan pesan-pesan penting yang menginspirasi para jamaah. Dalam ceramahnya, ia menekankan bahwa agama harus dipilih dengan kesadaran, bukan hanya sebagai warisan dari orang tua. Ia menjelaskan bahwa keyakinan sejati muncul dari pemahaman dan diskusi, bukan sekadar ikut-ikutan.

Ia juga membagikan pengalaman pribadinya saat kecil, di mana ayahnya selalu mengajaknya berdiskusi dan melatih kemampuan berpikir kritis. Hal ini membentuk dasar untuk memahami Islam secara lebih dalam. “Islam harus dipilih, bukan hanya diterima begitu saja,” ujarnya.

Habib Husein menegaskan bahwa cinta terhadap sesuatu lahir dari pengenalan. Ia memberikan contoh dari masa kecilnya yang takut pada gudang berhantu, namun ternyata hanya berisi alat pertukangan. Ini menjadi metafora bahwa banyak orang merasa berat dalam beribadah karena kurang memahami maknanya. “Orang yang salat tanpa mengenal hakikatnya bisa merasa terbebani. Tapi kalau mengenalnya, shalat justru melahirkan cinta dan ketenangan,” jelasnya.

Dalam penjelasannya tentang tiga pilar utama ajaran Nabi Muhammad SAW, yaitu iman, rahmatan lil alamin, dan akhlak, ia menjelaskan bahwa iman sejati teruji saat seseorang berada sendirian, bukan di tengah keramaian. Ia juga memberikan analogi kontemporer dengan menyebut FYP TikTok-mu sebagai cerminan dirimu.

Pada pilar rahmatan lil alamin, Habib menekankan bahwa kasih sayang Islam mencakup seluruh makhluk. Ia menggunakan humor dengan menyebut nyamuk yang tidak memiliki e-toll ketika masuk jalan tol. Selain itu, ia menyoroti larangan memancing untuk hobi, meski tidak dimakan, karena menyiksa binatang.

Sementara itu, ia menjelaskan bahwa akhlak mencapai puncaknya dalam kepedulian terhadap lingkungan. Ia mengingatkan sabda Nabi agar tetap menanam bibit pohon meski kiamat tinggal satu detik lagi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya keberlanjutan hidup bagi Nabi.

Habib juga bercerita tentang pesan ayahnya yang mewajibkan dirinya kuliah filsafat dengan alasan sederhana: “Orang goblok itu ngerepotin.” Dari situ, ia menekankan pentingnya filsafat dan berpikir kritis agar keyakinan tumbuh di atas fondasi nalar yang kokoh.

Dalam ceramahnya, Habib juga menyentuh isu kontemporer seperti Maulid yang bukanlah bid’ah, melainkan ekspresi kegembiraan atas rahmat Allah. Ia menyebutnya sebagai “logika gado-gado”: selama semua bahannya halal, hasilnya pun tetap halal.

Terkait hubungan Islam dan negara, ia menyampaikan bahwa Nabi tidak pernah menetapkan sistem pemerintahan yang kaku. Sebaliknya, Rasulullah menanamkan prinsip universal seperti kejujuran, amanah, kecerdasan, dan musyawarah sebagai pedoman moral dalam kehidupan berbangsa.

Menjelang akhir ceramah, Habib membagikan kisah seorang perempuan di Batam yang pertama kali berhijab ketika hadir di pengajiannya, lalu wafat dalam kecelakaan setelahnya. Baginya, kisah itu menjadi bukti bahwa menghadiri majelis ilmu dan bershalawat tidak pernah sia-sia, karena Allah dan Rasul-Nya akan membalas dengan kebaikan.

Acara ditutup dengan pesan penuh harapan yang menguatkan keyakinan para jamaah, menegaskan bahwa tidak ada usaha yang sia-sia bagi mereka yang mencintai Rasulullah. “Percayalah, Nabi tidak akan pernah mengecewakan kita. Siapa yang bershalawat kepada Nabi, maka Nabi akan datang untuk membalas shalawat itu,” tutup Habib.