Hana Bank Perhatikan Kebijakan Himbara Pasca Kenaikan Bunga Deposito Valas 4%

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kebijakan Suku Bunga Deposito Dolar AS yang Mempengaruhi Perbankan

PT Bank KEB Hana Indonesia (Bank Hana) saat ini sedang memantau kebijakan suku bunga deposito dolar Amerika Serikat (AS) yang baru saja diumumkan oleh himpunan bank milik negara atau Himbara. Kenaikan suku bunga tersebut mencapai 4% per tahun, yang menurut Chief Personal Banking Officer Hana Bank, Stefen Loekito, cukup tinggi. Meskipun demikian, pihaknya masih akan terus mengamati perkembangan terkait kebijakan ini sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Stefen mengungkapkan bahwa Bank Hana juga memiliki produk deposito valuta asing, dan meski suku bunga yang ditetapkan oleh Himbara tergolong tinggi, pihaknya tetap bersikap hati-hati dalam meresponsnya. “Kita juga kan ada bermain ke deposito valas juga, ya, memang kita juga menyesuaikan dengan kebutuhan pasar jadi dirasa cukup tinggi juga sebenarnya. Namun, ya kita tunggu juga, sih, sebenarnya perkembangan berikutnya bagaimana,” ujarnya dalam media briefing di Jakarta Pusat.

Menyusul pengumuman tersebut, Bank Hana masih menjalani fase wait and see sebelum memutuskan apakah akan melakukan penyesuaian terhadap suku bunga deposito dolar AS. “Kita melihat kondisi wait and see juga, apakah ini lebih sustain atau hanya berkala. Jadi, tentunya kita pasti akan dengan treasury kami, akan melihat perkembangan likuiditas kita dari sisi dolar AS,” tambahnya.

Untuk mencegah potensi perpindahan nasabah ke bank lain setelah kebijakan ini diterapkan, Bank Hana tidak hanya berfokus pada kompetisi bunga deposito, tetapi juga berupaya mempertahankan nasabah melalui layanan cash management dan corporate banking services. Selain itu, pihaknya juga aktif dalam memberikan layanan supply chain financing. Dengan layanan ini, Bank Hana memberikan pelayanan perbankan kepada mata rantai perusahaan-perusahaan yang dibiayai oleh bank tersebut.

“Misalnya supplier financing, untuk pembayaran invoice-invoice yang diharapkan dengan corporate banking services ini bisa dilakukan begitu, kan, sehingga customer tidak perlu pindah ke bank lain, intinya ke sini,” jelas Stefen.

Selain itu, Bank Hana juga menawarkan layanan yang lebih seamless untuk kebutuhan transaksi valas, khususnya yang berkaitan dengan Korea Selatan. “Jadi ada nilai tambah yang enggak sekadar bunga, tapi kemudahan dan efisiensi dalam transaksi internasional,” ujarnya.

Pekan lalu, bank-bank milik negara secara kompak meningkatkan suku bunga deposito valuta asing dalam denominasi dolar AS menjadi 4,00% per tahun. Empat bank BUMN, yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN, serta BSI yang merupakan anak usaha BMRI, mengumumkan kenaikan suku bunga tersebut melalui situs resmi mereka.

Suku bunga deposito dolar AS sebesar 4,00% ini diberikan untuk semua tiering nominal dan tenor simpanan. Sebelumnya, suku bunga yang diberikan untuk simpanan deposito dolar AS bank-bank BUMN berkisar dari 0,20% hingga 2,5% per tahun. Sementara, BNI dan Bank Mandiri menginformasikan bahwa suku bunga baru ini mulai berlaku efektif 5 November 2025.