Harga Bahan Pangan Naik, Cabai Capai Rp53 Ribu per Kg di Jombang

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kenaikan Harga Bahan Pokok Mengganggu Kesejahteraan Masyarakat Jombang

Masyarakat Kabupaten Jombang kembali merasakan gejolak harga bahan pangan. Tidak hanya beras, namun sejumlah kebutuhan pokok seperti cabai, bawang, dan sayuran juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan para pedagang maupun konsumen.

Rahayu, seorang pedagang sayur di Pasar Citria Niaga Jombang, menyampaikan bahwa kenaikan harga sudah berlangsung selama sepekan terakhir. Ia menjelaskan bahwa harga cabai merah kini mencapai Rp53 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya Rp45 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai rawit juga mengalami kenaikan, dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram. Wortel dan buncis yang sebelumnya dijual dengan harga Rp12 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp14 ribu per kilogram.

Selain itu, harga bawang putih juga meningkat dari Rp30 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram, sedangkan bawang merah kini dijual dengan harga Rp33 ribu per kilogram. Meskipun sebelumnya sempat mencapai Rp35 ribu per kilogram, kenaikan ini tetap memberi dampak terhadap pengeluaran masyarakat.

Menurut Rahayu, cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu penyebab penurunan hasil panen. Hal ini berdampak pada pasokan sayur dan bumbu dapur yang turun, sehingga membuat harga melambung. Ia menjelaskan bahwa ketika musim panen lancar, harga biasanya stabil. Namun, saat hujan dan panas tidak menentu, pasokan menjadi terbatas dan harga pun meningkat.

Kenaikan harga ini langsung dirasakan oleh para pembeli. Yeni (39), seorang warga Jombang yang ditemui di pasar, mengungkapkan bahwa biaya belanja harian semakin berat. Ia menyatakan bahwa semua jenis bahan pokok mengalami kenaikan, bukan hanya beras, tetapi juga sayuran dan bumbu dapur. Ia berharap pemerintah dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.

Berdasarkan data dari Siskaperbapo Jawa Timur, tren kenaikan harga bahan pangan di pasar tradisional Jombang juga terlihat. Contohnya, harga cabai merah keriting kini mencapai Rp47.472 per kilogram, naik dari Rp46.500 per kilogram. Sedangkan cabai merah besar juga mengalami kenaikan, dari Rp42.098 per kilogram menjadi Rp42.479 per kilogram.

Namun, ada beberapa jenis cabai yang mengalami penurunan harga. Misalnya, cabai rawit merah terpantau turun dari Rp32.184 per kilogram menjadi Rp31.288 per kilogram. Meski demikian, penurunan ini tidak bisa mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan harga secara keseluruhan.

Dengan situasi ini, masyarakat Jombang kembali menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di berbagai pasar tradisional mencerminkan kondisi ekonomi yang tidak stabil, serta kebutuhan akan intervensi yang lebih cepat dari pihak berwenang.