Harga Emas Naik Tajam, Strategi Investasi Apa yang Tepat?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Harga Emas Dunia dan Antam Kembali Melonjak, Prediksi Mencapai Level Baru

Harga logam mulia kembali menunjukkan tren penguatan yang signifikan. Pada hari Selasa (30/9/2025), baik harga emas dunia maupun emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatat rekor baru. Meski pada beberapa momen terjadi penurunan sementara, secara keseluruhan harga emas tetap stabil dan bahkan melampaui level sebelumnya.

Berdasarkan data dari situs Bloomberg, harga emas spot pada pukul 16.05 WIB turun sebesar 0,37% menjadi US$ 3.819,8 per ons troi. Namun, pagi hari sebelumnya, harga emas sempat menyentuh titik tertinggi di US$ 3.849,46 per ons troi. Hal ini menunjukkan adanya fluktuasi harian, namun tren jangka panjang tetap positif.

Sementara itu, berdasarkan informasi dari situs Logam Mulia, harga emas Antam juga mengalami kenaikan. Harga emas Antam naik sebesar Rp 12.000 menjadi Rp 2.234.000 per gram. Di sisi lain, harga buyback atau pembelian kembali emas Antam berada di tingkat Rp 2.081.000 per gram.

Analisis Mengenai Prospek Harga Emas

Analis mata uang dan komoditas dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memberikan pandangan tentang prospek harga emas ke depan. Menurutnya, kondisi ekonomi global dan ketegangan geopolitik akan menjadi faktor utama yang memengaruhi laju kenaikan harga emas.

Lukman menjelaskan bahwa sentimen terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sangat penting dalam menentukan arah diversifikasi investasi dari dolar AS ke emas. Jika kepercayaan terhadap dolar melemah, maka permintaan terhadap emas cenderung meningkat.

Menurut analis tersebut, emas merupakan komoditas unik yang memiliki keseimbangan antara permintaan dan pasokan. Hal ini membuat harga emas relatif stabil meskipun ada fluktuasi jangka pendek.

Rekomendasi untuk Investor

Bagi investor yang sudah memiliki emas, Lukman menyarankan untuk tetap mempertahankan posisi mereka. Ini karena potensi kenaikan harga emas masih sangat besar, terutama jika kondisi ekonomi global tidak berubah secara signifikan.

Di sisi lain, bagi investor yang belum memiliki emas, Lukman menyarankan untuk bersabar dan melakukan akumulasi secara bertahap. Strategi seperti dollar cost averaging (DCA) bisa menjadi pilihan yang efektif. Dengan DCA, investor dapat membeli emas secara bertahap pada berbagai level harga, baik saat harga sedang turun maupun naik.

Prediksi Harga Emas di Akhir Tahun

Dengan laju kenaikan yang cepat, Lukman memprediksi bahwa harga emas global akan mencapai kisaran US$ 4.000 hingga US$ 4.200 per ons troi pada akhir tahun ini. Sementara itu, dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS yang stabil, harga emas Antam diperkirakan akan berada di kisaran Rp 2.400.000 hingga Rp 2.500.000 per gram.

Dalam jangka panjang, Lukman menilai tidak mengejutkan jika harga emas dunia mampu menembus angka US$ 5.000 per ons troi. Sedangkan untuk emas Antam, ia memperkirakan harga akan mencapai Rp 2.900.000 per gram dalam waktu yang lebih lama.

Prediksi ini didasarkan pada tren pasar yang terus menunjukkan kecenderungan positif terhadap emas sebagai aset pelindung nilai. Dengan situasi global yang semakin tidak pasti, emas tetap menjadi pilihan utama bagi para investor.