Peringatan Hari Tani Nasional: Refleksi Sejarah dan Kepedulian terhadap Petani
Hari Tani Nasional menjadi momen penting untuk menghargai perjuangan para petani yang telah menjadi tulang punggung ketahanan pangan bangsa. Momentum ini juga menjadi ajang refleksi atas sejarah panjang perjuangan agraria yang dimulai sejak disahkannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) pada 24 September 1960. UUPA menjadi dasar hukum dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk tanah, yang bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 menegaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. UUPA 1960 merupakan implementasi dari pasal tersebut, memberikan landasan hukum untuk pengaturan hak atas tanah serta pengelolaannya secara lebih adil dan berkelanjutan.
Prioritas Pemerintah dalam Meningkatkan Sektor Pertanian
Dalam konteks kekinian, pemerintah melalui Presiden Prabowo Subianto menempatkan sektor pertanian sebagai salah satu prioritas utama. Beberapa program strategis yang diluncurkan antara lain:
-
Swasembada Pangan melalui Pencetakan Sawah Baru
Pemerintah menargetkan pencetakan sawah baru seluas 750 ribu hektare per tahun mulai 2025 hingga 2027, dengan total target 3 juta hektare dalam lima tahun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi beras dan jagung guna mencapai swasembada pangan. -
Modernisasi Pertanian dengan Teknologi dan Infrastruktur
Fokus pada modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan), pengembangan bibit unggul, serta penyediaan pupuk bersubsidi tepat sasaran. Tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan efisiensi sektor pertanian. -
Pemberdayaan Petani melalui Replanting dan Lapangan Kerja
Program replanting atau penanaman baru di perkebunan rakyat seluas 870 ribu hektare diharapkan dapat membuka lapangan kerja sebanyak 1,6 juta orang selama dua tahun mendatang. -
Bantuan Langsung kepada Petani
Pemerintah memberikan bantuan praktis berupa pelatihan, penyediaan teknologi pertanian, atau sarana produksi untuk meningkatkan kesejahteraan petani secara langsung.
Momentum untuk Aksi Nyata
Peringatan Hari Tani Nasional seharusnya tidak hanya dimaknai sebagai acara seremonial. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk merayakannya secara lebih bermakna:
-
Menggelar kegiatan edukatif di sekolah, kampus, atau komunitas
Edukasi tentang sejarah UUPA dan kontribusi petani terhadap kedaulatan pangan sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya sektor pertanian. -
Diskusi Publik dan Lokakarya
Menghadirkan petani, akademisi, dan pemerintah dalam forum terbuka untuk membahas isu agraria, akses lahan, serta inovasi pertanian. Diskusi semacam ini dapat mendorong kebijakan yang lebih berpihak pada petani. -
Memberikan bantuan praktis seperti pelatihan, teknologi pertanian, atau sarana produksi
Ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani secara langsung.
Selain itu, momentum ini bisa disemarakkan melalui ucapan Selamat Hari Tani Nasional di media sosial, untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap jasa para petani.
Menuju Kedaulatan Pangan yang Berkelanjutan
Dengan memahami sejarah dan merayakan Hari Tani Nasional secara bermakna, masyarakat diajak untuk lebih menghargai perjuangan petani dan pentingnya kedaulatan pangan bagi masa depan bangsa. Program-program strategis yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani.
Melalui langkah nyata ini, diharapkan sektor pertanian Indonesia dapat berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, petani akan menjadi tulang punggung yang tangguh dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!