
Kerusakan Rumah Akibat Cuaca Ekstrem di Kecamatan Dagangan
Puluhan rumah warga di lereng Gunung Wilis, khususnya di Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, mengalami kerusakan akibat hujan deras disertai angin kencang. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (21/9/2025) sore hari, yang menyebabkan ketakutan dan kekacauan di wilayah tersebut.
Menurut data dari BPBD Kabupaten Madiun, sebanyak 20 rumah di Desa Ngranget mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, tiga rumah bahkan hancur akibat tertimpa pohon besar. Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Madiun, Mahar Widyapermana, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem juga menyebabkan pohon-pohon besar tumbang, sehingga menimpa dinding rumah warga, satu unit mobil, serta tiga sepeda motor.
“Selain itu, kerusakan serupa juga dilaporkan di Desa Padas dan Desa Segulung,” kata Mahar, Senin (22/9/2025). Ia menambahkan bahwa di Desa Padas terdapat 19 rumah yang terkena dampak bencana tersebut.
Tim relawan BPBD, Tagana, dan TNI masih berada di lokasi untuk membersihkan puing-puing bangunan dan pohon yang tumbang. Selain itu, mereka juga sedang melakukan pendataan terhadap kerugian yang dialami oleh warga setempat.
Seorang warga Desa Ngranget, Sarkur (47 tahun), menceritakan pengalamannya saat kejadian terjadi. Menurutnya, angin kencang datang menjelang adzan Maghrib. Dalam hitungan menit, pohon di depan rumahnya roboh dan menimpa teras rumah.
“Angin sangat kencang dari arah timur. Tiba-tiba pohon depan rumah saya roboh. Di sekitar sini ada tiga rumah yang kena,” ujarnya.
Peristiwa ini mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Bupati Madiun, Hari Wuryanto dan Wakil Bupati Madiun, dr Purnomo Hadi, langsung meninjau puluhan rumah yang mengalami kerusakan parah di Kecamatan Dagangan.
Bupati Hari Wuryanto menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan mempercepat proses pemulihan dan menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak. “Petugas dari BPBD bersama masyarakat sekitar terus membersihkan puing material bangunan,” katanya.
Mas Hari Wur menambahkan bahwa meskipun tidak ada korban jiwa, kejadian ini memberikan trauma mendalam bagi warga setempat. Ia juga menyampaikan bahwa jalur evakuasi telah diberitahukan kepada kepala desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas agar warga lebih mudah mendapatkan informasi saat darurat.
Menurutnya, BPBD masih terus menghitung total kerugian akibat bencana alam ini. Pihaknya juga mengimbau masyarakat, khususnya di kawasan lereng Gunung Wilis, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana serupa.
“Tetap siaga menghadapi potensi bencana serupa. Mudah-mudahan segera bisa kita selesaikan bersama-sama,” pungkasnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!