HUT ke-61 Sulut, Bupati Sangihe: Program Pendidikan dan Wisata Layak Dihargai

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

HUT ke-61 Sulut, Bupati Sangihe: Program Pendidikan dan Wisata Layak Dihargai

Perayaan HUT ke-61 Provinsi Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 pada Selasa, 23 September 2025. Perayaan ini dilakukan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan pihak-pihak terkait, termasuk upacara dan Rapat Paripurna DPRD. Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, termasuk Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari.

Kabupaten Kepulauan Sangihe merupakan salah satu wilayah yang terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Wilayah ini dikenal sebagai gerbang maritim terdepan Indonesia karena posisinya yang berbatasan langsung dengan perairan Filipina. Gugusan pulau ini memiliki karakteristik topografi vulkanik dengan gunung-gunung berapi yang masih aktif, seperti Gunung Awu.

Ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe adalah Tahuna, yang berjarak sekitar 251 kilometer dari ibu kota provinsi. Jarak tempuh dapat bervariasi tergantung jenis transportasi laut yang digunakan. Kapal cepat membutuhkan waktu sekitar 6 hingga 8 jam, sedangkan kapal malam bisa memakan waktu antara 8 hingga 10 jam.

Thungari menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling dan Wakil Gubernur Victor Mailangkay. Ia menilai berbagai program pembangunan telah berjalan dengan baik. Capaian di sektor pendidikan, pariwisata, pertanian, dan perikanan disebutnya sebagai kemajuan yang patut disyukuri.

“Di hari ulang tahun ke-61 Provinsi Sulawesi Utara ini kita patut bersyukur, karena banyak program gubernur dan wakil gubernur yang terlaksana dengan baik. Semoga capaian ini terus meningkat demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Thungari saat berada di Kantor DPRD Sulut.

Lebih lanjut, ia menegaskan komitmennya untuk mengawal Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program ini sangat penting untuk menopang gizi anak-anak, terutama di wilayah perbatasan seperti Kepulauan Sangihe.

“Ini program yang sangat baik. Kami di Sangihe akan terus mengawal agar berjalan dengan baik, tepat sasaran, dan berkualitas,” tegasnya.

Selain itu, Thungari menilai program ketahanan pangan yang telah berjalan di Sangihe sejalan dengan agenda besar pembangunan provinsi. Ia berharap, langkah-langkah ini dapat memperkuat ketersediaan pangan dan menyejahterakan masyarakat.

Rapat Paripurna DPRD Provinsi Sulut dalam rangka HUT ke-61 ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD, Fransiskus Andi Silangen, didampingi tiga wakil ketua: Michaela Paruntu, Royke Reynald Anter, dan Stella Runtuwene. Rapat ini juga dihadiri oleh Gubernur Yulius Selvanus Komaling, Wakil Gubernur Victor Mailangkay, jajaran Forkopimda, serta para kepala daerah kabupaten/kota.

Menutup pernyataannya, Thungari mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dan kebersamaan. “Sulawesi Utara adalah rumah kita bersama. Mari kita jaga koordinasi, persaudaraan, dan semangat kebersamaan untuk mewujudkan Sulut yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Pesan Gubernur YSK di HUT Pemprov ke-61

Sebelumnya, Gubernur Yulius Selvanus Komaling menegaskan bahwa HUT bukan sekadar seremoni, melainkan momentum untuk merefleksikan arah pembangunan ke depan, khususnya dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah.

“Ini adalah wujud syukur atas perjalanan panjang yang telah ditempuh serta kesempatan untuk meneguhkan jati diri masyarakat Sulut, sekaligus merumuskan langkah menuju Sulawesi Utara yang lebih maju, sejahtera, dan berkelanjutan,” ujar YSK dalam perayaan HUT ke 61 Provinsi Sulawesi Utara.

YSK menyampaikan capaian penting di bidang pembangunan dan ekonomi. Pada Semester I/Triwulan II 2025, pertumbuhan ekonomi Sulut tercatat sebesar 5,64 persen year on year, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional. Selain itu, angka kemiskinan menunjukkan tren menurun, menandakan kesejahteraan masyarakat semakin membaik.

“Stabilitas ekonomi ini tidak datang dengan sendirinya, tetapi hasil dari kerja keras bersama dalam mendorong investasi, memperkuat sektor pariwisata sebagai prime mover, serta membangun infrastruktur berkelanjutan yang menopang perekonomian daerah,” jelasnya.

Di tengah capaian ekonomi, YSK juga menyoroti pentingnya kerukunan antarumat beragama yang tetap terjaga. Menurutnya, iklim sosial yang harmonis adalah modal utama untuk mendukung pertumbuhan investasi dan pembangunan berkelanjutan di Sulut.

“Beberapa kota di Sulut berhasil masuk peringkat atas sebagai kota paling toleran di Indonesia. Ini bukti nyata bahwa Sulut bukan hanya maju secara ekonomi, tapi juga menjadi ikon toleransi dan laboratorium kerukunan di Tanah Air,” tambahnya.

Gubernur YSK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dengan semangat mapalus atau gotong royong, agar Sulut semakin kompetitif di tengah persaingan global.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh dukungan semua pihak, dari akademisi, pelaku usaha, TNI-Polri, tokoh agama, hingga masyarakat luas. Bersama-sama, kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap kuat, sambil tetap melestarikan langit biru, laut biru, dan daratan hijau Sulut,” tegasnya.

Sejarah Terbentuknya Provinsi Sulawesi Utara

Provinsi Sulawesi Utara secara resmi terbentuk dan menjadi Daerah Tingkat I berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 pada tanggal 23 September 1964, yang sekaligus dirayakan sebagai hari jadinya.

Pembentukan ini merupakan hasil dari beberapa kali perubahan administrasi pasca-kemerdekaan, di mana wilayah Sulawesi awalnya menjadi satu provinsi, lalu dimekarkan menjadi beberapa daerah tingkat I, termasuk Sulawesi Utara Tengah dan kemudian menjadi Sulawesi Utara.

Setelah kemerdekaan Indonesia, wilayah Sulawesi menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi dan berstatus keresidenan. Pada tahun 1948, wilayah Sulawesi sempat bergabung dalam Negara Indonesia Timur yang merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Setelah RIS bubar, wilayah Sulawesi kembali menjadi bagian dari Republik Indonesia pada tahun 1950.

Seiring waktu, administrasi pemerintahan di Pulau Sulawesi mengalami pemekaran. Pada tahun 1960, Provinsi Sulawesi dibagi menjadi dua bagian, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dan Sulawesi Utara Tengah. Mr. A.A. Baramuli ditunjuk sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat Satu Sulawesi Utara/Tengah untuk mengatur pemerintahan di wilayah tersebut.

Pada tanggal 23 September 1964, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964, wilayah Sulawesi Utara resmi diakui sebagai Daerah Tingkat I.