
Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Palopo
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di wilayah Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Peristiwa ini terjadi di Kilometer 15, Kelurahan Battang, Kecamatan Wara Barat, pada hari Selasa (23/9/2025) sore. Kebakaran yang berlangsung sejak pukul 16.15 Wita akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 20.00 Wita.
Lurah Battang, Rahman, menjelaskan bahwa kebakaran mulai muncul setelah adanya dugaan tindakan warga yang tidak hati-hati. Menurutnya, penyebab kemungkinan besar berasal dari puntung rokok yang dibuang sembarangan. Lokasi kejadian berada di dekat jalan poros Palopo–Toraja Utara, sehingga risiko penyebaran api cukup tinggi.
“Penyebabnya kemungkinan seperti tahun-tahun sebelumnya yakni diduga ada warga buang puntung rokok sembarangan,” ujar Rahman saat dikonfirmasi pada malam hari.
Menurut Rahman, daerah tersebut memang rentan terbakar selama musim kemarau. Banyak tanaman yang mudah terbakar seperti pakis dan alang-alang tumbuh di sekitar lokasi. Selain itu, banyak seresah di bawah pohon yang mempercepat penyebaran api.
Ia juga menambahkan bahwa kebakaran di lokasi tersebut sering terjadi, meski dalam empat tahun terakhir telah berhasil dicegah. Upaya pencegahan dilakukan dengan berbagai cara, termasuk memasang papan informasi dan melakukan kegiatan penghijauan.
“Warga, mahasiswa, pemerintah sudah sering melakukan penghijauan untuk mengganti tanaman yang mati. Lokasi itu sebagian masuk kawasan lindung,” kata Rahman.
Saat kebakaran terjadi, warga bersama aparat setempat berusaha memadamkan api dengan peralatan yang tersedia. Beruntung, kondisi angin yang tenang membantu mengurangi risiko kebakaran meluas.
“Untungnya tidak ada angin kencang sehingga api bisa diatasi, meski sempat membuat panik warga,” tambah Rahman.
Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan
Beberapa faktor utama yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di daerah ini antara lain:
- Tumbuhan yang mudah terbakar: Seperti pakis dan alang-alang yang tumbuh di sekitar lokasi.
- Adanya seresah di bawah pohon: Mempercepat penyebaran api.
- Perilaku warga: Pembuangan puntung rokok secara sembarangan.
Selain itu, kawasan tersebut juga memiliki potensi risiko tinggi karena berada di pinggir jalan poros. Hal ini meningkatkan kemungkinan kebakaran terjadi akibat aktivitas manusia.
Upaya pencegahan yang telah dilakukan oleh warga dan pemerintah antara lain:
- Pemasangan papan informasi: Untuk memberi peringatan kepada masyarakat.
- Kegiatan penghijauan: Untuk mengganti tanaman yang mati dan mengurangi risiko kebakaran.
- Koordinasi dengan aparat setempat: Untuk memastikan respons cepat jika terjadi kebakaran.
Kesadaran Masyarakat Penting
Meskipun kebakaran kali ini dapat segera dipadamkan, hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya karhutla. Setiap tindakan yang tidak hati-hati, seperti pembuangan puntung rokok, dapat berdampak besar pada lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.
Dengan tetap menjaga kewaspadaan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan, diharapkan kejadian seperti ini dapat diminimalisir dan bahkan dicegah secara efektif.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!