
Strategi Penyerapan Gula Petani yang Dilakukan oleh BUMN Pangan
BUMN Pangan, khususnya ID FOOD, telah mengambil langkah proaktif dalam mempercepat penyerapan gula petani. Langkah ini dilakukan sesuai dengan ketersediaan stok di pabrik gula pada musim giling tebu 2025. Dengan strategi yang terencana, ID FOOD berupaya membantu para petani mendapatkan kepastian pasar sekaligus menjaga stabilitas harga gula dalam jangka panjang.
Penyerapan gula petani dimulai lebih awal, yaitu pada Agustus 2025. Awalnya, penyerapan dilakukan melalui pabrik gula milik ID FOOD sendiri, kemudian dilanjutkan dengan penyerapan di pabrik gula yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dari PTPN Group. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh pabrik dapat menyerap gula secara bertahap sesuai dengan kesiapan stok dan permintaan pasar.
Menurut Yosdian Adi Pramono, SVP Sekretaris Perusahaan ID FOOD, penyerapan gula dilakukan lebih cepat sejak awal musim giling. Tujuannya adalah agar para petani dapat segera memperoleh kepastian pasar. "Kami melakukan penyerapan sesuai dengan ketersediaan stok atau permintaan dan pemesanan di masing-masing pabrik. Ini merupakan upaya kami untuk membantu para petani," ujarnya.
Sebagai data terbaru, hingga 23 September 2025, ID FOOD sudah berhasil menyerap gula petani sebesar 92.830 ton. Jumlah tersebut terdiri dari tiga tahap penyerapan. Tahap pertama mencapai 29.000 ton, yang didanai melalui bank komersial dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 420,5 miliar. Tahap kedua mencapai 30.000 ton, sementara tahap ketiga mencapai 33.830 ton. Untuk tahap kedua dan ketiga, pendanaan berasal dari Danantara.
Yosdian menjelaskan bahwa penyerapan gula dilakukan secara bertahap karena perlu disesuaikan dengan kesiapan stok di masing-masing pabrik. Tidak semua pabrik memiliki stok yang siap dilepas. Beberapa masih dalam proses produksi, sedangkan yang lain masih dalam proses administrasi. "Kami harus memastikan tata kelola yang baik dan memperhatikan kondisi setiap pabrik," tambahnya.
Selain itu, ID FOOD juga tetap berkomitmen untuk terus melakukan offtake meskipun harga gula di tingkat produsen masih rendah. Harga saat ini berada di bawah harga acuan pembelian yang ditetapkan oleh Bapanas, yaitu sebesar Rp 14.500 per kilogram. Komitmen ini menunjukkan bahwa BUMN Pangan tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada kesejahteraan para petani.
Hingga minggu ketiga September 2025, realisasi penyerapan yang dilakukan oleh ID FOOD telah mencapai 90 persen dari target serapan sebesar 103.000 ton. Penyerapan ini tersebar ke 24 pabrik gula, termasuk pabrik-pabrik yang dikelola oleh ID FOOD dan SGN. Dengan strategi yang terencana dan komitmen yang kuat, ID FOOD terus berupaya menjaga keseimbangan antara kebutuhan pasar dan kesejahteraan petani.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!