IHSG Diprediksi Naik di Akhir September 2025, Ini Saran Analis

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Perkembangan IHSG di Akhir September 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan potensi penguatan pada akhir bulan September 2025. Pada perdagangan Senin (29/9/2025), IHSG ditutup dengan kenaikan sebesar 0,30% ke posisi 8.123,24. Pergerakan ini mencerminkan sentimen positif yang berasal dari berbagai faktor eksternal dan internal.

Menurut Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, sentimen positif berasal dari penurunan suku bunga The Fed yang terus berlanjut. Hal ini didukung oleh inflasi AS yang sesuai dengan ekspektasi pasar. Ekspektasi tersebut telah mendorong kenaikan harga emas hingga mencapai level tertinggi baru, yang secara tidak langsung mendukung penguatan saham-saham terkait.

Selain itu, pelemahan indeks dolar AS atau DYX juga menjadi faktor pendukung. Pelemahan ini disebabkan oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan potensi government shutdown di AS. Meski demikian, Valdy memperhatikan indikator teknikal seperti Stochastic RSI yang bergerak ke arah pivot dan histogram MACD yang mulai melandai. Volume jual lebih dominan dibandingkan volume beli, namun IHSG masih bertahan di atas level MA5.

Valdy memproyeksikan pergerakan IHSG akan bersifat mixed pada kisaran 8.070–8.170 pada perdagangan 30 September 2025. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar bisa mengalami fluktuasi dalam rentang tersebut.

Sentimen Positif dari Data Ekonomi AS

Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, menambahkan bahwa sentimen positif terhadap IHSG juga datang dari rilis data Personal Consumption Expenditure (PCE) AS yang sejalan dengan konsensus pasar. Data ini membuka peluang terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed pada akhir Oktober. Ekspektasi rate cut ini dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham.

Namun, Nafan juga menyampaikan adanya potensi tekanan dari faktor politik di AS. Ketidakpastian mengenai anggaran belanja pemerintah AS dapat menjadi penghambat bagi pasar. Hal ini bisa berdampak negatif terhadap sentimen pasar domestik.

Menurutnya, IHSG diperkirakan akan menguji support di level 8.055 dan 8.023 serta resistance di 8.154 dan 8.204. Proyeksi ini memberikan gambaran tentang kemungkinan pergerakan IHSG dalam beberapa hari ke depan.

Proyeksi Perdagangan Selasa (30/9)

Herditya Wicaksana, Head of Retail Research MNC Sekuritas, memproyeksikan IHSG akan menguat pada perdagangan Selasa (30/9). Ia memprediksi support di 8.092 dan resistance di 8.168. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis data manufaktur China dan data pekerjaan AS.

Herditya menyarankan investor untuk memantau beberapa saham unggulan. Misalnya, saham BREN di kisaran Rp 10.125–Rp 10.375, PGEO di rentang Rp 1.435–Rp 1.515, dan WIFI di area Rp 2.860–Rp 2.970. Sementara itu, saham pilihan Phintraco Sekuritas antara lain PANI, ESSA, HRUM, ADMR, dan ADRO.

Perkembangan IHSG di akhir September 2025 menunjukkan bahwa pasar sedang menghadapi berbagai faktor yang memengaruhi pergerakannya. Dari sisi eksternal, kondisi makroekonomi AS dan prospek suku bunga menjadi faktor utama. Di sisi lain, sentimen domestik juga perlu diperhatikan, termasuk risiko dari ketidakpastian politik dan data ekonomi. Investor perlu tetap waspada dan memantau perkembangan terkini agar dapat mengambil keputusan yang tepat.