IHSG Naik Pagi Ini, BUMI, TOBA, dan HMSP Jadi Saham Unggulan Minggu Ini

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

IHSG Bergerak Menguat di Tengah Antisipasi Data Ekonomi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (29/9) mengalami penguatan meskipun para pelaku pasar masih bersikap hati-hati terhadap rilis data inflasi dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia periode September 2025. IHSG dibuka dengan kenaikan sebesar 40,25 poin atau 0,50% ke posisi 8.139,58. Sementara itu, indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham unggulan naik 3,78 poin atau 0,47% menjadi 806,39.

Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas menyebutkan bahwa pasar saat ini sedang menantikan beberapa rilis data ekonomi pada Rabu (1/10/2025), yang berpotensi memengaruhi pergerakan pasar. Dari dalam negeri, fokus utama pelaku pasar adalah data inflasi dan PMI Manufaktur bulan September 2025, serta data neraca perdagangan Agustus 2025.

Sebelumnya, pada Agustus 2025, tercatat deflasi sebesar 0,08% (mtm) dengan inflasi tahunan mencapai 2,31% (yoy). Sementara itu, PMI Manufaktur Agustus 2025 berada di level 51,5, kembali masuk zona ekspansi setelah empat bulan kontraksi. Neraca perdagangan Juli 2025 juga mencatat surplus sebesar 23,65 miliar dolar AS, didorong oleh ekspor nonmigas meski sektor migas masih mengalami defisit.

Di sisi internasional, fokus pelaku pasar beralih ke rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), yang diperkirakan menunjukkan penambahan 39.000 tenaga kerja nonpertanian dengan tingkat pengangguran sebesar 4,3%. Data ini akan menjadi acuan arah kebijakan bank sentral AS The Fed setelah pemangkasan suku bunga pertama pada tahun ini. Peluang penurunan lanjutan suku bunga pada Oktober dan Desember 2025 tetap terbuka. Jika data tenaga kerja kuat, The Fed dapat memperlambat pemangkasan suku bunga, namun jika melemah, bisa memicu kekhawatiran resesi.

Selain itu, inflasi yang masih tinggi membuat arah kebijakan moneter tetap penuh tantangan. Pekan ini, AS akan merilis sejumlah data penting seperti laporan JOLTS Agustus 2025, data pengangguran September 2025, hingga non-farm payroll (NFP). Sebelumnya, lowongan kerja turun ke level terendah dalam 10 bulan di 7,18 juta dan tingkat pengangguran Agustus naik ke 4,3%.

Daftar Saham Pilihan Pekan Ini

BRI Danareksa Sekuritas melihat adanya beberapa katalis penting yang dapat memengaruhi pergerakan saham pekan ini. Salah satunya adalah kebijakan cukai rokok, di mana pemerintah memastikan tarif cukai rokok tidak akan naik pada 2026. Keputusan ini memberi kepastian biaya bagi produsen dan meningkatkan optimisme di sektor tembakau.

Selain itu, sentimen rupiah yang masih tertekan tetapi dijaga stabil oleh pemerintah dan Bank Indonesia. Investor diperkirakan tetap selektif dalam memilih sektor defensif dan komoditas.

Secara historis, IHSG cenderung positif pada bulan Oktober dengan probabilitas kenaikan sebesar 78% dalam 10 tahun terakhir. Momentum ini bisa menjadi kesempatan untuk rebound setelah tekanan di bulan September.

Stimulus pemerintah melalui paket “8+4” berupa bantuan pangan, program cash-for-work, dan magang diperkirakan mendorong konsumsi rumah tangga pada kuartal IV/2025, yang akan menguntungkan sektor consumer.

Rekomendasi Saham Unggulan

BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan tiga saham unggulan untuk perdagangan pekan ini:

  • PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP): Kepastian cukai rokok tidak naik pada 2026 serta rencana kawasan industri hasil tembakau yang akan menekan peredaran rokok ilegal. Rekomendasi beli di Rp 800–850 dengan target harga Rp 935–1.000 dan stop loss di bawah Rp 775.

  • PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA): Aksi akumulasi asing serta tren harga energi yang solid menjadi katalis. Rekomendasi beli di Rp 1.150–1.255 dengan target harga Rp 1.420–1.500 dan stop loss di bawah Rp 1.150.

  • PT Bumi Resources Tbk (BUMI): BUMI menjadi saham paling banyak diakumulasi asing pekan lalu dengan total Rp 253,94 miliar. Rekomendasi beli saham BUMI di Rp 140–150 dengan target harga Rp 164–174 dan stop loss di bawah Rp 130.