
Pergerakan IHSG Pada Awal Sesi Perdagangan Hari Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan kenaikan sebesar 0,13% ke level 8.133,98 pada perdagangan hari ini, Selasa (30/9/2025). Beberapa saham besar seperti ANTM, TLKM, dan INCO mengalami kenaikan yang signifikan. Data dari RTI Business pukul 09.01 WIB menunjukkan bahwa IHSG naik sebesar 10,73 poin atau 0,13% ke level tersebut.
Pergerakan IHSG berada dalam rentang antara 8.130 hingga 8.150. Total volume perdagangan saham mencapai 1,62 miliar lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp716,90 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 82.999 kali. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 287 saham menguat, 114 saham melemah, dan 197 saham stagnan. Kapitalisasi pasar Bursa tercatat sebesar Rp15.034 triliun.
Kenaikan Saham Big Caps
Saham ANTM menguat sebesar 1,21% atau 40 poin ke posisi Rp3.340 per lembar. Saham TLKM juga naik 1,30% atau 40 poin ke harga Rp3.120 per lembar, sementara saham INCO menguat 4,24% atau 190 poin ke level Rp4.670 per lembar. Di sisi lain, beberapa saham mengalami pelemahan, seperti BBRI yang turun 0,75% ke Rp3.950 per lembar, BBCA melemah 1,29% ke Rp7.675 per lembar, dan BREN turun 0,26% ke Rp9.650 per lembar.
Top Gainers dan Top Losers
Dalam daftar top gainers, saham ASLI menjadi yang teratas dengan kenaikan sebesar 34% ke level Rp67 per lembar. Disusul oleh saham OILS yang naik 26,42% atau 51 poin ke posisi Rp244 per lembar, serta saham FAST yang melonjak 25% ke harga Rp725 per lembar. Sementara itu, daftar top losers pagi ini dihuni oleh MGLV, UDNG, dan IDEA dengan pelemahan masing-masing sebesar 10%, 9,90%, dan 9,26%.
Proyeksi Analis Mengenai IHSG
Tim analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG akan terus menguat menuju level 8.200-8.246 pada hari ini. Penguatan indeks komposit kemarin tercatat masih disertai oleh volume penjualan. "Best case (biru) masih terdapat peluang penguatan bagi IHSG untuk membentuk bagian dari wave [iii] ke rentang 8,200-8,246," kata Tim Riset MNC Sekuritas.
Namun, pada label hitam, IHSG masih rawan terkoreksi terlebih dahulu untuk menguji level 7.894-7.959. Untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas menilai level support IHSG berada di kisaran 8.005 dan 7.840, sementara level resistansi berada di rentang 8.155–8.192. Saham-saham rekomendasi mereka antara lain BREN, ITMG, PGEO, dan WIFI.
Faktor Pendukung IHSG
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, menyebutkan bahwa laju IHSG pada pekan ini didukung oleh kesepakatan dagang RI–Uni Eropa. Kesepakatan ini memberikan katalis positif bagi saham eksportir, termasuk pemangkasan tarif hingga 80% produk ekspor Indonesia mulai tahun 2027. Selain itu, stabilitas rupiah yang dijaga Bank Indonesia (BI) menambah kepercayaan investor asing untuk tetap melakukan akumulasi di pasar domestik.
Sentimen positif juga datang dari harapan pelonggaran The Fed. Pasar global optimistis bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga, sehingga mendorong arus dana ke emerging markets termasuk Indonesia.
Sentimen Penting yang Harus Dipantau
David menyebutkan dua sentimen utama yang harus dipantau selama perdagangan pekan ini. Pertama, kebijakan fiskal baru yang akan diambil oleh Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa. Kedua, sentimen cukai rokok yang berpotensi tidak dinaikkan pada 2026. Purbaya memastikan bahwa tarif cukai hasil tembakau (CHT) untuk 2026 tidak akan dinaikkan.
Analisis Teknis dan Prediksi IHSG
Tim Riset Phintraco Sekuritas menyatakan bahwa IHSG akan dipengaruhi sejumlah sentimen, baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam, investor akan mencermati indeks manufacturing Indonesia, neraca perdagangan, dan inflasi. Dari luar, data manufaktur, sektor jasa, serta data pasar tenaga kerja seperti ADP Employment, nonfarm payrolls, dan tingkat pengangguran akan menjadi fokus.
Secara teknikal, indikator Stochastic RSI bergerak ke arah pivot setelah mengalami death cross. Histogram MACD mulai melemah meskipun masih di area positif. Meskipun demikian, IHSG mampu bertahan di atas level MA5. "Diperkirakan IHSG berpotensi bergerak pada kisaran level 7.980-8.170," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!