IHSG Turun ke 8.043, Saham BBCA, WIFI, dan RAJA Terperangkap Zona Merah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.


JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada hari ini, Rabu (1/10/2025), dengan ditutup di level 8.043,82. Penurunan ini terjadi karena beberapa saham unggulan mengalami penurunan signifikan dalam perdagangan hari ini. Beberapa saham yang turun ke zona merah antara lain BBCA, WIFI, dan RAJA.

Berdasarkan data dari RTI Infokom, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,21% pada akhir perdagangan hari ini. Rentang pergerakan IHSG berada di kisaran 8.034 hingga 8.093. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 289 saham menguat, sementara 378 saham melemah, dan 130 saham stagnan. Kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan menjadi Rp14.887 triliun.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham yang mengalami penurunan tajam hari ini. Saham BBCA turun sebesar 1,64% ke level Rp7.500 per saham. Selain itu, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), yang merupakan afiliasi dari Hashim Djojohadikusumo, juga mengalami penurunan sebesar 3,20% ke level Rp2.720 per saham.

Sementara itu, saham PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), yang merupakan afiliasi dari Happy Hapsoro, turun sebesar 4,73% ke level Rp3.020 per saham. Beberapa saham lainnya seperti MDKA, MBMA, dan BREN juga mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,37%, 3,10%, dan 2,40%.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa pasar sedang terbebani oleh kekhawatiran atas kemungkinan penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) setelah Kongres gagal meloloskan RUU pendanaan. Kebuntuan ini menyebabkan saling menyalahkan antara Partai Republik dan Demokrat, yang memicu ketidakpastian bagi pelaku pasar dan pasar global.

Dari dalam negeri, IHSG mengalami pergerakan yang bervariasi. Pasar tampaknya terbebani oleh aksi jual dari investor asing. Berdasarkan data kemarin, investor asing melakukan net sell sebesar Rp1,25 triliun di pasar reguler.

Meskipun demikian, ada beberapa katalis positif yang datang dari rilis data ekonomi dalam negeri. Indeks manufaktur mencerminkan zona ekspansi, meskipun pertumbuhannya melambat. Berdasarkan rilis Indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur S&P Global untuk bulan September, angkanya berada di level 50,4, yang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang berada di 51,5.

Peningkatan ini disebabkan oleh penurunan volume produksi karena penurunan daya beli dari klien. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa posisi neraca perdagangan Indonesia pada Agustus mengalami surplus sebesar US$5,49 miliar. Angka ini didorong oleh tingginya ekspor dibandingkan impor.

Selain itu, BPS juga mengungkapkan bahwa tingkat inflasi Indonesia pada September 2025 sebesar 0,21% secara bulanan (mtm) dan sebesar 2,65% YoY. Angka ini menunjukkan bahwa inflasi tetap berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) yaitu antara 1,5% hingga 3,5%.

Kestabilan laju inflasi dapat memberikan ruang bagi BI untuk menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi lebih banyak, yang pada gilirannya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.


IDX COMPOSITE INDEX - TradingView

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. news.aiotrade.app tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.