
Momentum Penting dalam Membangun Sinergi Ekonomi ASEAN Pasca-2025
Forum Nasional Sinergi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Pasca-2025 menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk menyampaikan strategi dan agenda implementasi Rencana Strategis Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC-SP) 2026–2030. Rencana ini bertujuan untuk memperkuat pasar tunggal ASEAN yang terintegrasi, inovatif, produktif, dan berkelanjutan. Dalam forum tersebut, berbagai isu ekonomi regional serta langkah-langkah konkret untuk mendorong integrasi ekonomi kawasan dibahas secara mendalam.
Meningkatkan Keterlibatan Aktif Indonesia dalam ASEAN Pasca-2025
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian, Edi Prio Pambudi, menekankan pentingnya memperkuat koordinasi nasional dan meningkatkan keterlibatan aktif Indonesia dalam kerja sama ekonomi ASEAN pasca-2025. Menurutnya, rencana strategis ini akan menjadi instrumen nyata untuk memperkuat daya saing kawasan, memperluas partisipasi dunia usaha, serta memastikan manfaat integrasi ekonomi dirasakan oleh seluruh masyarakat.
"Indonesia berkomitmen untuk menjadikan AEC-SP 2026–2030 sebagai alat strategis dalam memperkuat posisi ASEAN sebagai kekuatan ekonomi global," ujarnya. Hal ini sejalan dengan visi ASEAN 2045 yang menargetkan kawasan ini menjadi kekuatan ekonomi keempat di dunia.
Diskusi Beragam Tema dalam Forum Nasional
Forum ini diselenggarakan dalam format hybrid agar lebih mudah diakses oleh berbagai pihak. Sebanyak sekitar 200 peserta hadir, termasuk perwakilan dari Kementerian/Lembaga, asosiasi bisnis, akademisi, dan komunitas publik. Dalam forum tersebut, dua panel diskusi utama dibahas:
-
Unlocking Growth: ASEAN’s Seamless Market Advantage
Panel ini membahas bagaimana pasar terbuka ASEAN dapat memberikan manfaat nyata bagi perekonomian nasional. Topik yang dibahas mencakup hilirisasi industri, digitalisasi, serta pemanfaatan perjanjian perdagangan bebas ASEAN+1 dan RCEP sebagai penggerak utama pertumbuhan. -
ASEAN: Where Global Futures Meet
Panel ini fokus pada bagaimana ASEAN memposisikan diri sebagai kawasan yang tangguh di tengah ketidakpastian global dan tantangan geoekonomi. Isu seperti ketahanan ekonomi, rivalitas global, disrupsi rantai pasok, serta kebutuhan menciptakan iklim usaha yang inklusif dan berkelanjutan menjadi fokus utama.
Komitmen untuk Mendorong Sinergi Ekonomi ASEAN yang Inklusif
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional, Bobby Chriss Siagian, menyampaikan harapan bahwa komitmen bersama akan semakin diperkuat dalam mendorong sinergi ekonomi ASEAN yang berdaya tahan dan inklusif. Ia menilai, berbagai materi yang dipaparkan para panelis dapat memberikan pemahaman lebih mendalam kepada para pemangku kepentingan tentang arah integrasi ekonomi kawasan pasca-2025.
"Kemenko Perekonomian terus berupaya memperluas partisipasi publik agar semakin banyak pihak yang terlibat dan memahami secara komprehensif tentang implementasi rencana strategis pilar ekonomi ASEAN lima tahun ke depan," ujarnya.
Forum ini juga menjadi wadah untuk menggali masukan dan ide segar dari berbagai stakeholder guna memperkuat kerangka kebijakan ekonomi ASEAN. Dengan adanya dialog dan kolaborasi yang intensif, diharapkan integrasi ekonomi kawasan akan berjalan lebih efektif dan memberikan manfaat yang merata bagi seluruh negara anggota.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!