
Perubahan Material: Dari Titanium ke Aluminium Anodized
iPhone 17 Pro hadir dengan perubahan signifikan pada rangka bodi, beralih dari titanium Grade 5 yang digunakan di iPhone 16 Pro ke aluminium anodized series 7000 yang lebih ringan dan murah produksinya. Langkah ini diambil Apple untuk menekan biaya sambil mempertahankan bobot yang nyaman di tangan, dengan berat iPhone 17 Pro hanya 187 gram untuk ukuran 6,3 inci—lebih ringan 10 gram dibandingkan pendahulunya. Namun, aluminium anodized ini memiliki lapisan cat tipis yang rentan terkelupas saat tergores, sehingga warna asli logam perak di bawahnya langsung terlihat, membuat goresan kecil pun terlihat mencolok. Bagi pengguna yang sering membawa ponsel di saku bersama kunci atau dompet, ini bisa menjadi masalah sehari-hari yang mengurangi estetika premium yang dijanjikan Apple.
Selain itu, proses anodisasi pada aluminium membuat permukaannya lebih halus, tapi justru kurang tahan terhadap gesekan mikro yang tak terhindarkan dalam penggunaan normal. Tes ketahanan awal menunjukkan bahwa goresan mulai muncul setelah digesek dengan benda sekeras Mohs scale 3, seperti koin atau pisau plastik, jauh lebih mudah daripada titanium yang tahan hingga level 6. Apple mengklaim aluminium ini dua kali lebih kuat dari stainless steel, tapi kenyataannya, visibilitas goresan justru menjadi titik lemah utama. Bagi konsumen di Indonesia, di mana harga iPhone 17 Pro 256GB dibanderol sekitar Rp 18,5 juta melalui distributor resmi, investasi sebesar ini menuntut pemahaman penuh tentang trade-off desain ini sebelum memutuskan pembelian.
Perubahan ini juga memengaruhi rasa premium secara keseluruhan; titanium sebelumnya memberikan kesan kokoh dan mewah, sementara aluminium terasa lebih "sehari-hari" meski tetap solid. Beberapa pengguna awal melaporkan bahwa setelah dua minggu pemakaian, bodi sudah menunjukkan tanda-tanda aus di sudut-sudut, terutama jika ponsel sering diletakkan di meja kerja tanpa pelindung. Meski begitu, Apple belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai isu ini, tapi komunitas online sudah ramai berbagi foto before-after untuk membuktikan masalahnya.
Warna Gelap Paling Rawan: Deep Blue vs Cosmic Orange
Di antara empat pilihan warna iPhone 17 Pro—Natural Titanium, Deep Blue, Cosmic Orange, dan Desert Titanium—varian gelap seperti Deep Blue menjadi sorotan utama karena goresan paling mudah terdeteksi. Lapisan anodized hitam pekat ini, ketika tergores, langsung memperlihatkan garis perak yang kontras tajam, seolah-olah ponsel baru saja keluar dari pabrik tapi sudah usang. Pengguna yang membeli model ini sering mengeluhkan bahwa bahkan kontak ringan dengan puck MagSafe charger bisa meninggalkan bekas permanen di area belakang, di mana kumparan pengisian nirkabel berada. Dengan harga yang sama untuk semua warna, mulai Rp 18,5 juta hingga Rp 24 juta untuk varian 1TB, pilihan warna bukan hanya soal selera, tapi juga pertimbangan praktis jangka panjang.
Sebaliknya, warna terang seperti Cosmic Orange menawarkan ilusi ketahanan visual yang lebih baik; goresan halus cenderung menyatu dengan gradasi oranye cerah, membuatnya kurang mencolok bahkan setelah bulan pertama pemakaian intensif. Ini mirip dengan pengalaman pada MacBook Pro warna silver, di mana cacat kecil lebih mudah disembunyikan daripada pada model Space Black. Bagi Anda yang tinggal di kota ramai seperti Jakarta, di mana ponsel sering bergesekan dengan barang-barang sehari-hari, memilih warna terang bisa menjadi strategi sederhana untuk memperpanjang umur estetika gadget tanpa harus langsung memasang case tebal yang mengurangi daya tarik desain ramping iPhone 17 Pro.
Laporan dari pengguna di berbagai negara menunjukkan pola serupa: sekitar 70% keluhan scratchgate berasal dari pemilik warna gelap, dengan banyak yang menyesal tidak memilih opsi netral. Spesifikasi layar Super Retina XDR 6,3 inci dengan ProMotion 120Hz tetap sama di semua varian, tapi faktor warna ini bisa membuat perbedaan besar dalam kepuasan harian. Jika Anda berencana membeli, coba kunjungi Apple Store untuk menyentuh unit demo dan amati sendiri bagaimana cahaya toko memperbesar visibilitas goresan.
Kekuatan Tambahan: Ceramic Shield Lebih Tahan Benturan
Meski rentan goresan, iPhone 17 Pro justru unggul dalam ketahanan benturan berkat upgrade pada kaca belakang Ceramic Shield generasi terbaru. Lapisan ini, yang melindungi area MagSafe dan modul kamera, diklaim Apple empat kali lebih kuat terhadap jatuh dari ketinggian 1,8 meter dibandingkan kaca biasa, berdasarkan tes internal yang mensimulasikan skenario kehidupan nyata seperti jatuh ke lantai keramik atau aspal. Ini menjadi poin plus bagi pengguna aktif, terutama di Indonesia di mana jalanan tak selalu mulus dan ponsel sering terjatuh dari tangan saat multitasking. Dengan baterai yang bertahan hingga 29 jam pemutaran video—terpanjang di kelasnya—iPhone 17 Pro dengan chip A19 Pro enam-core ini dirancang untuk ketangguhan sehari-hari, bukan hanya penampilan.
Modul kamera triple 48MP, termasuk telephoto 5x optical zoom, juga dilindungi lebih baik, mengurangi risiko retak saat ponsel terguling. Pengguna awal yang menguji drop test melaporkan bahwa meski frame aluminium bisa bengkok ringan, kaca belakang tetap utuh, berbeda dengan iPhone 16 Pro di mana titanium kadang gagal menyerap guncangan. Fitur ini krusial mengingat harga aksesoris penggantian layar bisa mencapai Rp 7 juta, jauh lebih mahal daripada perbaikan goresan sederhana. Bagi orang tua yang membeli untuk anak remaja, ketahanan ini memberikan ketenangan pikiran ekstra.
Namun, keunggulan ini tak sepenuhnya menghapus kekurangan frame; kombinasi aluminium dan Ceramic Shield menciptakan ponsel yang lebih ringan (187g) tapi memerlukan perawatan ekstra. Tes ketahanan menunjukkan bahwa setelah 50 kali jatuh dari 1 meter, hanya 10% unit mengalami kerusakan permanen, angka yang lebih baik 20% dari model sebelumnya. Ini menjadikan iPhone 17 Pro pilihan solid untuk mereka yang prioritasnya performa daripada ketahanan kosmetik sempurna.
Tips Praktis: Lindungi iPhone 17 Pro dari Scratchgate
Untuk menghindari kekecewaan dini, mulailah dengan memasang case silikon resmi Apple seharga Rp 800 ribu, yang tidak hanya melindungi frame aluminium tapi juga menjaga akses MagSafe tetap optimal. Case ini dirancang khusus untuk iPhone 17 Pro, dengan tekstur anti-selip yang mengurangi risiko jatuh sekaligus menyembunyikan goresan potensial. Selain itu, gunakan screen protector tempered glass dari merek terpercaya seperti Spigen, yang kompatibel dengan Face ID dan harganya sekitar Rp 300 ribu, untuk lapisan perlindungan ganda tanpa mengorbankan sensitivitas layar.
Kedua, biasakan membersihkan ponsel dengan kain microfiber lembut setiap hari, terutama area belakang setelah pengisian nirkabel—ini bisa menghapus bekas ringan dari puck MagSafe sebelum menjadi permanen. Hindari menyimpan iPhone bersama kunci atau uang logam di saku yang sama; gunakan pouch khusus atau tas pinggang untuk rutinitas harian. Bagi yang sering bepergian, pertimbangkan insurance gadget dari provider seperti Asuransi Astra, yang menutup kerusakan fisik hingga Rp 20 juta dengan premi tahunan Rp 500 ribu.
Akhirnya, jika goresan sudah muncul, jangan panik; Apple menawarkan layanan polishing gratis di Apple Store untuk kasus ringan, meski ini tak menjamin hasil sempurna. Dengan spesifikasi unggul seperti RAM 12GB dan storage hingga 2TB di iPhone 17 Pro Max (Rp 21 juta), ponsel ini tetap layak investasi jika dirawat dengan benar. Pantau update software iOS 19 yang mungkin menyertakan fitur diagnostik ketahanan di masa depan, dan ingat: kecantikan sejati gadget terletak pada fungsinya, bukan semata penampilan luar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!