
Kondisi Jalan di Jalan Gedoran Depok Mengkhawatirkan
Jalan Gedoran, yang berada di dekat Terminal Depok Baru, kini mengalami kerusakan parah. Masalah ini menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat dan pengguna jalan, terutama para pengemudi angkutan umum. Meski perbaikan telah dilakukan di dalam kawasan terminal, ruas jalan utama yang menjadi jalur utama kendaraan umum seperti angkot, Transjakarta, dan Biskita Trans Depok masih penuh lubang.
Kondisi jalan tersebut sebelumnya sudah menjadi perhatian Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, setelah ia melakukan peninjauan terhadap tiga stasiun dan terminal pada akhir Agustus 2025. Ia menyebutkan bahwa kondisi Terminal Depok Baru lebih memprihatinkan dibandingkan Stasiun Depok Lama dan Stasiun Pondok Cina. Ia menyoroti adanya genangan air dan penerangan yang minim, sehingga membuat area tersebut kurang aman untuk diterjang malam hari.
Chandra kemudian memberi instruksi kepada Dinas PUPR untuk melakukan perbaikan jalan dan penerangan jalan umum (PJU) di sekitar terminal. Namun, hingga saat ini, perbaikan hanya dilakukan sebagian dan banyak lubang tetap ada di jalan utama yang sering dilintasi kendaraan umum.
Belasan Lubang di Jalan Gedoran
Pantauan yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat sekitar 15–18 lubang di sepanjang 200–250 meter Jalan Gedoran Depok arah Terminal Depok Baru. Ukuran lubang bervariasi, mulai dari yang kecil hingga besar dengan kedalaman sekitar 5–7 sentimeter. Keberadaan lubang-lubang ini menyulitkan pengendara, terutama sopir angkot, yang harus meliuk-liuk untuk menghindarinya.
Sementara itu, bus besar seperti Transjakarta sering kali melewati lubang secara langsung, sehingga menyebabkan penumpang merasakan guncangan keras. Tambalan lama pada jalan menanjak juga tampak kembali rusak dan berlubang.
Keluhan Sopir Angkot atas Risiko Kerusakan Kendaraan
Para sopir angkot yang setiap hari melintasi jalur tersebut mengeluhkan risiko kerusakan kendaraan akibat kondisi jalan yang buruk. Edi, salah satu sopir angkot, mengatakan bahwa ia sering kali harus bermanuver ke kiri-kanan untuk menghindari lubang. Hal ini membuat jalannya tidak lurus dan berpotensi merusak ban atau bagian lain mobil.
“Yang paling mengkhawatirkan adalah kemungkinan kerusakan pada bola stir dan ball joint mobil,” ujar Edi. Ia juga menambahkan bahwa kondisi jalan ini bisa merusak komponen-komponen penting pada kendaraan.
Sopir lain, Nasir, bahkan pernah mengalami insiden ban copot saat melindas lubang. “Saya sudah dua kali mengalami hal itu,” katanya.
Kondisi Terparah dalam 10 Tahun
Edi, yang sudah menjadi sopir angkot sejak 2008, menyebutkan bahwa kondisi jalan Gedoran kali ini termasuk yang terparah dalam sepuluh tahun terakhir. Meskipun jalan ini baru aktif digunakan sejak 2018, seiring pembangunan terminal terpadu Metro Stater, kondisi jalan tetap tidak membaik.
Menurut Kepala Dinas PUPR Depok, Citra Indah Yulianty, Pemkot Depok belum dapat melakukan perbaikan menyeluruh karena ruas jalan tersebut masih menjadi kewenangan pihak swasta. Ruas jalan samping ITC sampai ke arah kali masih menjadi tanggung jawab PT Andyka, yang rencananya akan membangun Metro Stater. Akibatnya, Pemkot Depok belum bisa berbuat banyak untuk memperbaiki jalan yang menjadi akses utama bagi kendaraan umum maupun pribadi di kawasan Terminal Depok Baru.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!