
Komentar Menteri Koordinator PMK yang Viral dan Reaksi Publik
Pernyataan Menko PMK, Pratikno, yang dinilai tidak berempati terhadap kasus meninggalnya balita RY di Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan publik. Balita tersebut meninggal akibat infeksi cacing yang parah hingga mengisi tubuhnya. Dalam wawancara dengan awak media, Pratikno menanggapi pertanyaan dengan tertawa sambil menyebutkan bahwa ia sedang agak ngantuk.
Reaksi ini membuat netizen dan tokoh politik mengecam tindakan Pratikno. Mereka merasa bahwa jawaban Menteri itu tidak pantas dan tidak sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pejabat pemerintah. Beberapa netizen bahkan menyebut bahwa Pratikno tidak memiliki empati terhadap kesedihan keluarga korban.
Respons dari Tokoh Politik dan Konten Kreator
Politisi PDIP, Mohamad Guntur Romli, melalui akun X-nya, menyampaikan kekecewaannya terhadap pernyataan Pratikno. Ia menulis bahwa Menteri tersebut tidak memiliki empati dan menegaskan bahwa jawaban Pratikno tidak layak diberikan dalam situasi seperti ini. Video yang dibagikannya menunjukkan Pratikno tertawa saat ditanya soal kematian balita.
Selain itu, konten kreator Didi Lionrich juga memberikan komentar keras terhadap Pratikno. Ia menilai bahwa jawaban Menteri itu tidak profesional dan menunjukkan ketidaktanggungjawaban. Didi meminta Presiden untuk segera mengganti Pratikno dan semua orang yang dekat dengan Jokowi dengan orang kepercayaan Prabowo. Ia menilai bahwa tindakan Pratikno dan rekan-rekannya sudah terlalu banyak menyakiti rakyat.
Tanggapan Netizen
Netizen juga turut berkomentar atas pernyataan Pratikno. Banyak dari mereka menyebut bahwa tindakan Menteri itu tidak pantas dan tidak sesuai dengan posisinya sebagai pejabat negara. Beberapa netizen menyebut bahwa Pratikno seharusnya lebih serius dalam menjawab isu-isu kesehatan masyarakat. Ada juga yang mengkritik nama Pratikno karena dianggap mencerminkan kurangnya kemampuan kerja.
Beberapa netizen lainnya menyampaikan bahwa Pratikno sebaiknya mundur jika merasa terlalu lelah. Mereka menilai bahwa tindakan Menteri itu tidak layak dilakukan, terlebih dalam situasi yang sangat sensitif seperti kematian anak kecil.
Peristiwa Kematian Balita RY
Balita RY meninggal setelah menjalani perawatan intensif di ICU rumah sakit. Kasus ini menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video tentang kondisi RY diunggah oleh akun Rumah Teduh di Facebook. Video berdurasi sembilan menit itu telah ditonton lebih dari 9,8 juta kali dan menampilkan kondisi kritis RY yang dipenuhi ribuan cacing gelang.
Dari informasi yang diperoleh, Raya tinggal bersama keluarganya di Kampung Pangenyangan, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Ibunya mengalami gangguan kejiwaan, sedangkan ayahnya menderita TBC. Sejak kecil, Raya terbiasa tinggal di kolong rumah bersama ayam dan kotorannya.
Tanggapan Gubernur Jabar
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyampaikan rasa prihatin dan kekecewaan atas kematian Raya. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan memberikan sanksi kepada pemerintah desa dan pihak terkait yang dianggap lalai dalam menjalankan fungsi pelayanan dasar. Ia juga berharap kasus ini menjadi peringatan bagi aparat pemerintahan di desa untuk lebih aktif melakukan pengecekan kondisi warganya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!