
Jenazah Mahasiswa Dikembalikan ke Kampung Halaman
Jenazah MJ, seorang mahasiswa semester tiga Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo (UNG), telah dipulangkan ke kampung halamannya di Kelurahan Wapunto, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Proses pemulangan jenazah dilakukan melalui perjalanan darat dan angkutan penyeberangan.
MJ meninggal dunia setelah mengikuti pendidikan dasar (Dikdas) mahasiswa pecinta alam (Mapala) Butaiyo Nusa Fakultas Ilmu Sosial UNG pada Senin (22/9/2025) pagi di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo. Jenazah dibawa ke kampung halaman dengan menggunakan mobil ambulans, didampingi oleh Pak Melki. Menurut Ali Rajab, sesepuh masyarakat Sulawesi Tenggara di Gorontalo, Rabu (24/9/2025), Melki adalah kerabat korban yang berstatus kakak sepupu dan berprofesi sebagai guru di salah satu SMP di Kabupaten Gorontalo Utara.
Atas permintaan orang tua, jenazah langsung dibawa ke tempat asalnya. Ali Rajab menyebutkan bahwa kemungkinan jenazah akan tiba di kampung almarhum pada sore hari. Informasi terbaru menyebutkan bahwa jenazah sudah tiba di Kota Kendari pagi tadi.
Perjalanan pemulangan jenazah ini menempuh jarak yang cukup jauh, dari ujung utara pulau Sulawesi ke ujung tengara, termasuk menyeberang ke Kabupaten Muna. Mobil ambulans bertolak dari RSAS Kota Gorontalo menuju pelabuhan feri untuk menyeberang ke Pagimana, Sulawesi Tengah. Proses penyeberangan Teluk Tomini memakan waktu semalam.
Setelah itu, jenazah akan dibawa menuju Sulawesi Tenggara melalui perjalanan darat yang panjang, sebelum akhirnya menyeberang dengan kapal feri ke Kabupaten Muna.
Kegiatan Ilegal yang Diduga Terkait Kematian MJ
Sebelumnya, UNG telah memastikan adanya hukuman yang akan diberikan kepada pihak yang terlibat dalam meninggalnya MJ. Eduart Wolok, menjelaskan bahwa UNG telah menerbitkan surat edaran larangan organisasi kemahasiswaan menyelenggarakan kegiatan di luar kampus. Surat edaran ini ditujukan untuk mencegah kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan aturan kampus dan dapat membahayakan mahasiswa.
Pemulangan jenazah MJ menjadi perhatian besar bagi masyarakat dan kalangan akademis. Kejadian ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan aktivitas luar kampus. Selain itu, proses pemulangan jenazah juga mencerminkan komitmen keluarga dan masyarakat dalam memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Proses pemulangan jenazah MJ juga menjadi cerminan dari hubungan antar daerah yang baik. Perjalanan yang panjang dan kompleks menunjukkan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, termasuk pihak rumah sakit, petugas ambulans, dan otoritas pelabuhan. Ini juga menunjukkan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam menangani situasi seperti ini.
Kematian MJ menjadi peringatan bagi seluruh kalangan untuk lebih waspada terhadap kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa, terutama yang berpotensi membahayakan keselamatan mereka. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!