
Perkembangan IHSG dan Proyeksi JP Morgan Sekuritas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tren positif dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan analisis dari tim analis JP Morgan Sekuritas, yang dipimpin oleh Henry Wibowo, IHSG telah mengalami kenaikan sebesar 27% dalam enam bulan terakhir. Pencapaian ini membawa IHSG mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high di posisi penutupan sebesar 8.125.
Meskipun demikian, pasar saham Indonesia masih menghadapi tekanan dari arus modal asing yang cenderung bersih menjual atau net sell sekitar US$3 miliar. Hal ini menjadi perhatian utama karena depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mendekati 2% sejak suku bunga acuan Bank Indonesia diturunkan. Meski begitu, JP Morgan Sekuritas tetap mempertahankan pandangan netral terhadap pasar saham Indonesia.
Potensi Kembalinya Arus Modal Asing
JP Morgan Sekuritas meyakini bahwa potensi kembalinya arus modal asing ke pasar-pasar emerging market dapat memberikan dukungan signifikan bagi IHSG. Dalam risetnya, mereka menyatakan bahwa valuasi pasar saham Indonesia saat ini tidak mahal. Data yang dirujuk menunjukkan bahwa price to earnings ratio (PER) IHSG saat ini sebesar 12 kali atau 1,5 kali standar deviasi, yang berada di bawah rata-rata selama 10 tahun terakhir.
Dengan dasar tersebut, JP Morgan Sekuritas meningkatkan target IHSG menjadi 8.600 dalam 12 bulan ke depan. Sebelumnya, proyeksi IHSG hanya berkisar antara 7.500 hingga 8.000 hingga akhir tahun ini. Penyesuaian ini menunjukkan optimisme terhadap prospek pasar saham Indonesia.
Outlook Sektor dan Rekomendasi Saham
Dalam rangka mendukung proyeksi IHSG yang lebih tinggi, JP Morgan Sekuritas juga memberikan outlook terhadap sejumlah sektor yang dinilai potensial. Salah satunya adalah sektor industri, yang naik dari posisi netral menjadi overweight. Hal ini didorong oleh upgrade terhadap PT Astra International Tbk. (ASII).
Di sisi lain, sektor energi mengalami penurunan peringkat dari netral menjadi downgrade. Alasannya adalah prospek permintaan dan pasokan batu bara yang lesu. Namun, sektor konsumer tetap disebut sebagai salah satu sektor yang layak untuk diperhatikan. JP Morgan Sekuritas tetap overweight terhadap sektor ini karena didukung oleh belanja pemerintah dan stimulus ekonomi yang fokus pada peningkatan konsumsi domestik.
Rekomendasi Saham Berkualitas
Selain itu, JP Morgan Sekuritas menyukai saham-saham emiten berkualitas yang fokus pada pasar domestik. Beberapa saham yang disebutkan antara lain BBCA, AMRT, ICBP, MAPI, dan ISAT. Selain itu, GOTO dinilai cukup menarik karena harganya sudah hampir menyentuh level Rp50 per saham.
Saham-saham yang sensitif terhadap penurunan suku bunga seperti ASII, CTRA, PWON, dan ANTM juga menjadi rekomendasi. Hal ini didasari oleh kemungkinan adanya dampak positif dari penurunan biaya pinjaman terhadap kinerja emiten-emiten tersebut.
Catatan Penting
Berita ini tidak bertujuan untuk mengajak pembaca membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. aiotrade.app tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi yang diambil.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!